Cigna siapkan asuransi senilai Rp30,25 miliar bagi 605 tenaga medis
17 Juni 2020 16:59 WIB
Cigna Indonesia bekerja sama dengan Baznas Indonesia memberikan jaminan asuransi senilai Rp30,2 miliar kepada 605 tenaga medis di lima puskemas, Jakarta. (Cigna Indonesia)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) bekerja sama dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional Indonesia) memberikan perlindungan asuransi sebesar Rp30,25 miliar kepada 605 tenaga medis di lima Puskesmas di Jakarta
Perlindungan asuransi ini diberikan sebagai apresiasi terhadap para tenaga medis di Puskesmas yang telah berjuang melawan COVID-19,” kata Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Cigna Philip Reynolds, di sela-sela penyerahan secara simbolis perlindungan asuransi yang disalurkan melalui BAZNAS di Jakarta, Rabu.
Chief Marketing & Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution menambahkan, perlindungan asuransi ini akan diberikan kepada 605 tenaga medis di lima Puskesmas di Jakarta selama setahun ke depan.
“Para tenaga medis ini sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan juga keluarga mereka untuk bekerja tanpa pamrih demi melawan Covid-19. Karena itu, mereka juga patut mendapatkan perlindungan asuransi jika terkena musibah di mana masing-masing orang akan mendapat uang pertanggungan sebesar Rp 50 juta jika meninggal dunia,” ujar Akhiz.
Ia menjelaskan, selama masa pandemi ini pihaknya telah mengambil kebijakan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada para nasabahnya. Di mana Cigna menjamin seluruh nasabahnya yang terkena COVID-19 akan mendapatkan perlindungan sesuai polisnya.
Selain itu, Cigna juga memberikan tele konsultasi gratis bagi para nasabah dengan dokter.
Lewat cara ini, para nasabah bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatan mereka. Selanjutnya, jika memang membutuhkan obat, dokter akan mengeluarkan resep yang diberikan ke apotik terdekat dengan nasabah.
Terkait produk asuransi yang paling diminati masyarakat selama masa pandemi COVID-19 ini, ia mengatakan, asuransi penyakit kritis (Cigna Family Proteksi Optima), asuransi kesehatan keluarga (Cigna Family Care Optima), dan asuransi jiwa dan penyakit kritis bisa sekaligus 7 anggota keluarga (Cigna Family Eazilife) merupakan tiga produk asuransi Cigna yang paling dicari masyarakat.
Cigna Family Eazilife merupakan produk asuransi pertama di industri asuransi di Tanah Air dan menjadi solusi bagi persoalan pelik yang dihadapi generasi sandwich saat ini. Langkah ini ditempuh karena gap proteksi di Indonesia masih mengkhawatirkan, hanya sebesar 3 persen yang memiliki asuransi.
Sementara itu, Direktur Rumah Sehat BAZNAS, dr Reza Ramdhoni mengapresiasi perhatian dari Cigna Indonesia untuk paramedis di puskemas tersebut, karena asuransi merupakan kebutuhan yang sangat penting di saat pandemi COVID-19. Puskesmas merupakan pintu gerbang fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama sebelum dirujuk lebih lanjut.
Pemerintah telah memberikan insentif kepada petugas Puskesmas sebesar Rp5 juta dan santunan kematian sebesar Rp300 juta. Insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 diberikan terhitung mulai Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelumnya, Ketua Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebutkan sebanyak 55 tenaga medis yang meninggal selama pandemi virus COVID-19. Dari jumlah tersebut terdapat 38 dokter dan 17 perawat.
Baca juga: Zurich Indonesia sumbang Rp2,3 miliar sediakan akomodasi tenaga medis
Baca juga: Asuransi Jasindo salurkan bantuan Covid-19 senilai Rp1,6 miliar
Baca juga: Asuransi kesehatan tanggung risiko Covid-19 asalkan bukan pandemik
Perlindungan asuransi ini diberikan sebagai apresiasi terhadap para tenaga medis di Puskesmas yang telah berjuang melawan COVID-19,” kata Presiden Direktur & CEO PT Asuransi Cigna Philip Reynolds, di sela-sela penyerahan secara simbolis perlindungan asuransi yang disalurkan melalui BAZNAS di Jakarta, Rabu.
Chief Marketing & Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia Akhiz Nasution menambahkan, perlindungan asuransi ini akan diberikan kepada 605 tenaga medis di lima Puskesmas di Jakarta selama setahun ke depan.
“Para tenaga medis ini sudah mengorbankan waktu, tenaga, dan juga keluarga mereka untuk bekerja tanpa pamrih demi melawan Covid-19. Karena itu, mereka juga patut mendapatkan perlindungan asuransi jika terkena musibah di mana masing-masing orang akan mendapat uang pertanggungan sebesar Rp 50 juta jika meninggal dunia,” ujar Akhiz.
Ia menjelaskan, selama masa pandemi ini pihaknya telah mengambil kebijakan untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada para nasabahnya. Di mana Cigna menjamin seluruh nasabahnya yang terkena COVID-19 akan mendapatkan perlindungan sesuai polisnya.
Selain itu, Cigna juga memberikan tele konsultasi gratis bagi para nasabah dengan dokter.
Lewat cara ini, para nasabah bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatan mereka. Selanjutnya, jika memang membutuhkan obat, dokter akan mengeluarkan resep yang diberikan ke apotik terdekat dengan nasabah.
Terkait produk asuransi yang paling diminati masyarakat selama masa pandemi COVID-19 ini, ia mengatakan, asuransi penyakit kritis (Cigna Family Proteksi Optima), asuransi kesehatan keluarga (Cigna Family Care Optima), dan asuransi jiwa dan penyakit kritis bisa sekaligus 7 anggota keluarga (Cigna Family Eazilife) merupakan tiga produk asuransi Cigna yang paling dicari masyarakat.
Cigna Family Eazilife merupakan produk asuransi pertama di industri asuransi di Tanah Air dan menjadi solusi bagi persoalan pelik yang dihadapi generasi sandwich saat ini. Langkah ini ditempuh karena gap proteksi di Indonesia masih mengkhawatirkan, hanya sebesar 3 persen yang memiliki asuransi.
Sementara itu, Direktur Rumah Sehat BAZNAS, dr Reza Ramdhoni mengapresiasi perhatian dari Cigna Indonesia untuk paramedis di puskemas tersebut, karena asuransi merupakan kebutuhan yang sangat penting di saat pandemi COVID-19. Puskesmas merupakan pintu gerbang fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama sebelum dirujuk lebih lanjut.
Pemerintah telah memberikan insentif kepada petugas Puskesmas sebesar Rp5 juta dan santunan kematian sebesar Rp300 juta. Insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 diberikan terhitung mulai Maret 2020 sampai dengan Mei 2020 dan dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelumnya, Ketua Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebutkan sebanyak 55 tenaga medis yang meninggal selama pandemi virus COVID-19. Dari jumlah tersebut terdapat 38 dokter dan 17 perawat.
Baca juga: Zurich Indonesia sumbang Rp2,3 miliar sediakan akomodasi tenaga medis
Baca juga: Asuransi Jasindo salurkan bantuan Covid-19 senilai Rp1,6 miliar
Baca juga: Asuransi kesehatan tanggung risiko Covid-19 asalkan bukan pandemik
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: