Jakarta (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Priok diperkirakan masih membutuhkan tambahan gas sebesar 220 Bilion British Thermal Unit per Day (BBUTd).

"Kita masih membutuhkan daya sebesar itu," ujar Direktur Utama PT Indonesia Power (IP) Tonny Agus Mulyantono pada acara penyaluran pertama gas dari PGN ke PLTGU Priok di Jakarta, Senin.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mulai hari ini (senin) telah menyalurkan sebesar 30 Bilion British Thermal Unit per Day (BBUTd) atau setara 30 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk pengoperasian PLTGU UPB Tanjung Priok.

Menurut Tonny, pihaknya masih memerlukan untuk eksisting sebesar 180 BBUTd bagi PLTGU di blok 1 dan 2 salah satunya di Priok dan diharapkan pada 2012 ketika blok 3 mulai membutuhkan pasokan gas akan bertambah lagi sebesar 100 BBUTd.

"Jumlah permintaan tambahan sebesar 180 untuk eksisting akan ditambah menjadi 100 untuk blok 3 pada 2012 nanti," ujarnya.

Diharapkan nantinya Jumlah Penyaluran maksimum (MDQ) untuk PLTGU di blok 1 dan 2 adalah berkisar 210 BBTUd dan untuk PLTGU di Blok 3 adalah sebanyak 120 BBTUd.

Direktur Pengusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) tbk Michael Baskoro mengatakan pihaknya akan berusaha mencari sumber gas baru di daerah Sumatera Selatan yang menjadi sumber penyaluran PLTGU Tanjung Priok dan masih dalam proses.

"Kita masih mencari persetujuan posisi dan kalau kita memang dapat lagi tentunya kita akan memberikan suplai tambahan kepada Indonesia Power," ujarnya.

Ia menambahkan PGN dalam bekerjasama dengan IP telah memberikan pelayanan pemeliharaan untuk jalur gas, kemungkinan adanya "force majeur" dan kemampuan penyaluran serta cadangan gas yang masih ada.

"Itu semua telah tertulis dalam kontrak dan kerjasama yang berlangsung selama 3 tahun ini akan dapat di `extend` karena kita memiliki komitmen melihat jangka yang lebih panjang," ujarnya.

PLTGU UBP Priok memegang posisi vital untuk memasok listrik ke sistem Jakarta dan sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali dengan bahan bakar yang digunakan adalah BBM dan Gas.

Saat ini, daya terpasang dalam mesin pembangkit PLTU dan PLTGU di UBP Tanjung Priok adalah sebesar 1.350 MW.

Dengan adanya pasokan gas menggantikan BBM untuk PLTGU Tanjung Priok akan menghemat pengeluaran negara sebesar Rp1,325 Triliun per tahun dengan rincian penghematan negara untuk pemakaian bahan bakar senilai Rp1,15 triliun dan penghematan biaya pemeliharaan (maintanance) mesin pembangkit sekitar Rp175 miliar.(*)