Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyalurkan anggaran sebesar Rp2,7 triliun pada 2021 untuk dukungan infrastruktur di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Rincian anggaran sebesar Rp2,7 triliun pada 2021adalah untuk paket lanjutan tahun jamak atau multiyears contract karena rekomposisi MYC dan perubahan paket single years contract (SYC) menjadi MYC," ujar Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Trisasongko Widianto dalam webinar yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan bahwa sebelumnya Kementerian PUPR telah menyalurkan anggaran dukungan infrastruktur bagi KSPN pada 2019 sebesar Rp1,65 triliun dan pada 2020 sebesar Rp4 triliun.

Baca juga: Normal baru, Kementerian PUPR dorong pengembang properti bangkit

Rincian anggaran tersebut merupakan bagian dari total anggaran yang disalurkan oleh Kementerian PUPR sejak 2019 sampai dengan 2021 sebesar Rp8,6 triliun bagi lima KSPN tersebut.

Dalam paparannya, rincian anggaran bagi dukungan infrastruktur pada lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) pada 2021, antara lain Danau Toba sebesar Rp530,4 miliar, kemudian Borobudur sebesar Rp837,3 miliar, Mandalika sebesesar Rp610,6 miliar, Labuan Bajo sebesar Rp610,6 miliar dan Manado-Bitung-Likupang sebesar Rp200,6 miliar.

"Kemudian untuk proses lelang di lima destinasi wisata super prioritas ini sebanyak 189 kegiatan," kata Trisasongko Widianto.

Baca juga: Menteri PUPR sebut proyek MotoGP dan KSPN Mandalika tetap berjalan

Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari pekerjaan yang sedang berjalan atau kontraktual swakelola sebanyak 57 persen atau 107 kegiatan senilai Rp2,8 triliun.

Kemudian pekerjaan dalam proses lelang sebanyak 43 persen atau 82 kegiatan senilai Rp1,3 triliun.

"Selama pandemi COVID-19 ini tidak ada kegiatan di lima destinasi wisata prioritas tersebut yang dihentikan.Semua tetap dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat," kata Dirjen Bina Konstruksi tersebut.