Banyuwangi (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjalani kuliah kerja nyata pulang kampung, yang salah satu programnya membantu menyelesaikan masalah Corona Virus Disease 19 (COVID-19) dengan membagikan 1.000 masker dan pembagian sembako bagi warga terdampak pandemik.

Staf Ahli Wakil Rektor IV Universitas Negeri Malang yang juga dosen pembimbing lapangan Dr Juhariyanto di Banyuwangi, Selasa menjelaskan bahwa dalam program KKN pulang kampung itu para mahasiswa juga menyediakan fasilitas cuci tangan, edukasi tentang COVID-19 hingga sosialisasi kehidupan normal baru kepada warga di Banyuwangi.

KKN pulang kampung, kata dosen Administrasi Pendidikan UM ini, merupakan salah satu program KKN yang ada di kampus Universitas Negeri Malang, selain KKN reguler dan KKN tematik.

Baca juga: Banyuwangi simulasikan normal baru di 10 objek wisata

"UM dan Banyuwangi bekerja sama di bidang pendidikan sejak tiga tahun terakhir, salah satunya menjadikan Banyuwangi sebagai lokasi KKN mahasiswa," ujar akademikus asal Bondowoso ini.

Menurutnya, kegiatan kuliah kerja nyata atau KKN ini telah dilakukan di berbagai desa di Banyuwangi, dengan berbagai program yang bermanfaat bagi warga.

"Sengaja kami prioritaskan di masa pandemik karena dinilai yang paling aman. Karena mahasiswa kan memang sudah pulang ke daerah masing-masing sejak pandemik Corona, tepatnya pertengahan Maret," tuturnya.

Juhariyanto menjelaskan, pelaksanaan KKN Pulang Kampung dimulai sejak 29 Mei hingga 4 Juli 2020, dan fokusnya pada program kegiatan bertemakan penanganan COVID-19.

"Jadi, mahasiswa memang kami arahkan untuk membuat program kerja yang bisa membantu warga dalam menghadapi pandemik, seperti membagikan masker, membagikan sembako bagi warga terdampak, membuat fasilitas cuci tangan, edukasi tentang COVID-19 hingga sosialisasi era normal baru agar warga siap menjalaninya," ujarnya.

Ia menambahkan ada empat desa yang menjadi lokasi KKN dari mahasiswa Universitas Negeri Malang di Banyuwangi, yakni Desa Paspan, Desa Rejosari, Desa Taman Suruh dan Desa Kampunganyar, semuanya di Kecamatan Licin.

Baca juga: Salak Banyuwangi diekspor perdana ke Hongkong saat pandemi COVID-19

Sementara itu Koordinator KKN Ocha Ea Wahyuni menjelaskan bahwa kegiatan KKN dilakukan dengan pembagian kerja terukur dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Kami bekerja sesuai timeline. Saat ini kegiatan yang sudah kami lakukan adalah pembagian masker, sembako dan penyemprotan disinfektan. Kami juga membagi tugas di posko COVID-19 desa setiap harinya, untuk membantu pihak desa apabila ada warga yang membuat aduan mengenai penanganan COVID-19," paparnya.

Ocha menyebutkan timnya saat ini menyiapkan pembuatan sarana cuci tangan di 12 titik di desa dan juga mematangkan pembuatan materi sosialisasi era normal baru kepada warga.

"Sosialisasi tentang kehidupan normal baru akan kami lakukan kepada warga, karena pemerintah sudah bersiap untuk membukanya. Semoga ini akan bermanfaat bagi warga," tuturnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi Universitas Negeri Malang yang membuat berbagai program penanganan COVID-19 di Banyuwangi, karena kegiatan tersebut menjadi bantuan berharga bagi daerah dalam menghadapi pandemik.

"Tentu adanya kepedulian dari berbagai pihak sangat berarti untuk meringankan langkah kami dalam menghadapi pandemik ini," ucapnya.

Baca juga: Bupati Banyuwangi paparkan paradigma baru pariwisata era new normal