Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono memastikan bahwa tidak ada pembobolan data Sistem Informasi Personel Polri (SIPP).

Pasalnya hasil tangkapan layar data yang beredar di media sosial dengan data SIPP yang digunakan oleh Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri, tidak sama.

"Terkait screenshoot database anggota Polri yang tersebar di media sosial merupakan hoaks yang tidak terbukti," kata Brigjen Awi, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa.

Saat ini Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih mendalami dan menyelidiki pelaku penyebar hoaks database SIPP anggota Polri dan motifnya.

"Siber Bareskrim masih menyelidiki," kata Awi.

Sebelumnya, pemilik akun Twitter @secgron mencuit meminta Polri untuk melakukan perbaikan dan pembenahan, karena ada seseorang yang mengklaim berhasil membobol data seluruh anggota Polri, bahkan mengganti data anggota Polri tersebut.

@secgron juga mengatakan bahwa pembobolan data tersebut untuk dijual.

Terkait kasus pembobolan data di Indonesia, jutaan pengguna situs marketplace Tokopedia pernah mengalaminya. Pencurian data yang dilakukan pihak ketiga itu diduga dijual di dark web.
Baca juga: Mendagri Tito: Data Dukcapil membantu penanganan kasus kejahatan