Boston, Massachusetts (ANTARA News) - Berkaitan dengan akan diumumkannya batik sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan budaya (UNESCO) pada 2 Oktober 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia berpesta batik pada tanggal yang sama.

Ajakan itu dilemparkan Yudhoyono saat mengadakan dialog dengan ratusan mahasiswa dan anggota masyarakat Indonesia di Boston, Sabtu malam.

"Saya ajak rakyat Indonesia di mana pun berada agar kita menggunakan batik pada tanggal 2 Oktober," kata Presiden, yang disambut tepukan riuh hadirin yang mengikuti acara dialog tersebut di Hotel Four Seasons Boston.

Pada acara temu muka itu sendiri, Presiden, Ibu Negara Ani Yudhoyono, para menteri dan anggota rombongan Presiden hadir dengan mengenakan batik.

Demikian pula dengan sebagian besar masyarakat dan mahasiswa Indonesia, mereka datang dengan mengenakan baju batik.

Menurut SBY, pesta batik perlu dilakukan agar dunia makin tahu bahwa seni kain batik memang berasal Indonesia --yang mulai dikembangkan pada zaman Majapahit pada abad ke-14.

UNESCO sebelumnya telah mengakui keris dan wayang sebagai warisan budaya dari Indonesia.

Berkaitan dengan itu, Yudhoyono juga menjanjikan bahwa pemerintah akan mendaftarkan angklung untuk mendapat pengakuan yang sama dari UNESCO.

Namun ia meminta masyarakat, terutama kalangan muda, untuk terus mengembangkan, mempelajari dan memainkan musik angklung.

"Tapi harus diteruskan... karena itu adalah warisan yang harus terus dimainkan... jangan nanti justru dicabut (setelah dinyatakan UNESCO sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia, red)," katanya mengingatkan.

Diakuinya batik sebagai peninggalan budaya dunia dari Indonesia oleh UNESCO juga telah menyebar ke berbagai kalangan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.

Melalui berbagai forum, termasuk jejaring `Facebook`, mereka saling mengajak dan mengingatkan untuk memakai pakaian batik terutama pada 2 Oktober. (*)