Tambah satu, pasien positif COVID-19 di Nunukan-Kaltara naik 44 orang
16 Juni 2020 16:20 WIB
WNI dari Sabah, Malaysia yang baru tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kaltara didata dan diawasi oleh petugas kesehatan dalam rangka pencegahan merebaknya virus corona. (FOTO ANTARA/dok)
Nunukan (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menyatakan ada tambahan satu pasien positif COVID-19 sehingga jumlah totalnya hingga Selasa naik menjadi sebanyak 44 orang.
"Satu pasien positif tambahan ini memiliki riwayat perjalanan dari Balikpapan, Kaltim pada 22 Mei 2020 mengunakan pesawat Lion Air JT 674 ke Kota Tarakan dan seterusnya menuju Kabupaten Nunukan menggunakan kapal cepat carteran dengan beberapa orang penumpang," kata jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono di Nunukan, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya menerima hasil pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) dari RSUD Tarakan dengan rincian sampel tindak lanjut sebanyak sembilan orang.
Dari sembilan sampel tindak lanjut itu,kata dia, delapan orang dinyatakan negatif. Hanya saja belum disimpulkan sembuh karena masih menunggu hasil pemeriksaan kedua.
Sementara satu orang yang sedang menjalankan pemulihan di Puskesmas Nunukan, kata dia, dinyatakan masih positif.
"Pemeriksaan hari pertama dari sembilan pasien konfirmasi dinyatakan negatif ada delapan orang. Masih ada satu pasien yang positif namun kita belum dapat menyimpulkan kesembuhan karena masih menunggu hasil pemeriksaan hari kedua," katanya.
Kemudian, satu orang yang positif COVID-19 ini diperoleh dari 10 sampel yang dikirim ke RS Tarakan.
Pasien positif ini, diberi kode NNK#44 (HT) jenis kelamin perempuan usia 48 tahun beralamat di Jalan Handil Sulawesi, Balikpapan. Alamat tempat tinggalnya di Kabupaten Nunukan di Kelurahan Nunukan Utara.
Aris menyatakan, kapal cepat yang ditumpangi pasien positif COVID-19 itu belum diketahui sampai sekarang. Namun satu penumpang yang bersama pasien positif telah ditemukan.
"Selama di Nunukan lebih banyak berhubungan dengan pekerjaannya dan banyak aktivitas di dalam penginapan", katanya.
Ia juga mengaku telah melaksanakan pelacakan awal sejak Senin (15/6) sampai dengan hari ini dan akan dilanjutkan sesuai dengan informasi yang diperoleh dari bersangkutan.
Dari 44 orang yang positif COVID-19 di Kabupaten Nunukan, sisa 10 orang yang dirawat dan 34 orang lainnya telah sembuh. Bahkan, 10 orang dirawat ini, delapan orang dalam tahap penyembuhan.
Mengenai kunjungan program lansia sudah mencapai 94,2 persen. Totalnya sudah 5.551 kunjungan pada lansia dari target sasaran 5.891 lansia.
Gugus Tugas menekankan tingkat kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan menjadi penentu perkembangan kasus COVID-19 ke depannya.
Ia mengajak warga Kabupaten Nunukan agar berdisiplin menggunakan masker, menjaga jarak 1-2 meter, hindari kerumunan dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun (hand sanitizer) agar kasus konfirmasi positif tidak lagi ditemukan karena keteledoran seseorang.
"Normal baru bukan berarti semuanya kembali seperti normal dan tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada," demikian Aris Suyono.
Baca juga: Saat pandemi COVID-19, ratusan TKI di Sabah dideportasi ke Nunukan
Baca juga: Tambahan enam positif COVID-19 di Nunukan termasuk balita
Baca juga: Jubir: Anak positif COVID-19 di Kaltara terpapar dari klaster Gowa
Baca juga: Dideportasi dari Sabah, dua buruh migran Indonesia reaktif COVID-19
"Satu pasien positif tambahan ini memiliki riwayat perjalanan dari Balikpapan, Kaltim pada 22 Mei 2020 mengunakan pesawat Lion Air JT 674 ke Kota Tarakan dan seterusnya menuju Kabupaten Nunukan menggunakan kapal cepat carteran dengan beberapa orang penumpang," kata jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Nunukan Aris Suyono di Nunukan, Selasa.
Ia menjelaskan pihaknya menerima hasil pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) dari RSUD Tarakan dengan rincian sampel tindak lanjut sebanyak sembilan orang.
Dari sembilan sampel tindak lanjut itu,kata dia, delapan orang dinyatakan negatif. Hanya saja belum disimpulkan sembuh karena masih menunggu hasil pemeriksaan kedua.
Sementara satu orang yang sedang menjalankan pemulihan di Puskesmas Nunukan, kata dia, dinyatakan masih positif.
"Pemeriksaan hari pertama dari sembilan pasien konfirmasi dinyatakan negatif ada delapan orang. Masih ada satu pasien yang positif namun kita belum dapat menyimpulkan kesembuhan karena masih menunggu hasil pemeriksaan hari kedua," katanya.
Kemudian, satu orang yang positif COVID-19 ini diperoleh dari 10 sampel yang dikirim ke RS Tarakan.
Pasien positif ini, diberi kode NNK#44 (HT) jenis kelamin perempuan usia 48 tahun beralamat di Jalan Handil Sulawesi, Balikpapan. Alamat tempat tinggalnya di Kabupaten Nunukan di Kelurahan Nunukan Utara.
Aris menyatakan, kapal cepat yang ditumpangi pasien positif COVID-19 itu belum diketahui sampai sekarang. Namun satu penumpang yang bersama pasien positif telah ditemukan.
"Selama di Nunukan lebih banyak berhubungan dengan pekerjaannya dan banyak aktivitas di dalam penginapan", katanya.
Ia juga mengaku telah melaksanakan pelacakan awal sejak Senin (15/6) sampai dengan hari ini dan akan dilanjutkan sesuai dengan informasi yang diperoleh dari bersangkutan.
Dari 44 orang yang positif COVID-19 di Kabupaten Nunukan, sisa 10 orang yang dirawat dan 34 orang lainnya telah sembuh. Bahkan, 10 orang dirawat ini, delapan orang dalam tahap penyembuhan.
Mengenai kunjungan program lansia sudah mencapai 94,2 persen. Totalnya sudah 5.551 kunjungan pada lansia dari target sasaran 5.891 lansia.
Gugus Tugas menekankan tingkat kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan menjadi penentu perkembangan kasus COVID-19 ke depannya.
Ia mengajak warga Kabupaten Nunukan agar berdisiplin menggunakan masker, menjaga jarak 1-2 meter, hindari kerumunan dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun (hand sanitizer) agar kasus konfirmasi positif tidak lagi ditemukan karena keteledoran seseorang.
"Normal baru bukan berarti semuanya kembali seperti normal dan tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada," demikian Aris Suyono.
Baca juga: Saat pandemi COVID-19, ratusan TKI di Sabah dideportasi ke Nunukan
Baca juga: Tambahan enam positif COVID-19 di Nunukan termasuk balita
Baca juga: Jubir: Anak positif COVID-19 di Kaltara terpapar dari klaster Gowa
Baca juga: Dideportasi dari Sabah, dua buruh migran Indonesia reaktif COVID-19
Pewarta: Rusman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: