Makassar (ANTARA) - Tim operasi Search and Rescue (SAR) Gabungan berhasil menemukan satu lagi jenazah korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

"Tadi pagi ditemukan jenazah di pinggir sungai, Dusun Belong, Desa Rumbia Kecamatan Rumbia sekitar tiga kilometer dari lokasi longsor, namun jenazah tersebut belum teridentifikasi," ujar Humas Basarnas Makassar, Hamsidar sesaat menerima laporan tim SAR Gabungan, dari Jeneponto, Selasa.

Jasad korban diduga Neneng (60) yang dikabarkan hilang setelah bencana pada Jumat 14 Juni 2020. Saat ini jasad korban dibawa tim untuk diidentifikasi lebih lanjut. Pihak keluarga memastikan itu jenazah yang dimaksud.

Sebelumnya, empat orang dikabarkan hilang saat kejadian bencana tersebut, dan terindentifikasi merupakan satu rumpun keluarga masing-masing bernama Daeng Madeng (60) ditemukan tertimbun tanah longsor pada Sabtu (15/6).

Baca juga: PMI mobilisasi relawan bantu penanganan longsor dan banjir di Sulsel

Baca juga: Tiga korban longsor di Jeneponto belum ditemukan


Disusul Abu (60) ditemukan mengapung di pinggir aliran sungai daerah Sapanang, Kecamatan Binamu, pada Ahad (14/6) dan Senin (15/6) satu korban lagi bernama Alang (13) teridentifikasi dan ditemukan di Desa Kayuloe Barat diduga terseret derasnya arus hingga 25 kilometer dari lokasi kejadian.

Sedangkan terakhir ditemukan jasad perempuan Neneng (60) pada Selasa ini di pinggir sungai yang berjarak tiga kilometer dari lokasi kejadian longsor. Tiga korban yang sebelumnya ditemukan tim SAR gabungan telah dimakamkan pihak keluarga.

Empat korban bencana di Desa Rumbia, Kabupaten Jeneponto, setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor telah ditemukan. Kendati demikian, operasi pencarian korban lain yang sebelumnya dilaporkan hilang, masih dipertimbangkan untuk dilakukan, meski belum ada laporan jelas dari pihak keluarga.

Kejadian bencana itu bermula ketika hujan deras mengguyur daerah itu pada Jumat (12/6) menjelang siang hingga malam hari. Lokasi kejadian yang berada di tengah perbukitan. Saat memasuki malam hari, tiba-tiba tanahnya longsor dan menimpa tiga rumah di sekitarnya, demikian pula arus air cukup deras mengalir di pemukiman itu.

Diperkirakan sebagian korban masih berada di dalam rumah dan lainnya berusaha keluar dari rumah itu untuk menyelamatkan diri, namun arus air di luar rumah cukup deras. Diperkirakan sebagian korban terseret arus saat banjir bandang yang terjadi pada Jumat malam.*

Baca juga: Ahli waris korban banjir Jeneponto terima santunan Kemensos