Gubernur Babel lepas 127 santri ke Gontor Jatim
16 Juni 2020 13:11 WIB
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan melepas keberangkatan santri ke Pesantren Gontor Jombang Provinsi Jawa Timur di Pangkalpinang, Selasa (16/6/2020). (ANTARA/Aprionis)
Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan melepas keberangkatan 127 orang santri ke Pesantren Gontor Jombang Provinsi Jawa Timur, untuk menuntut ilmu.
"Para santri ini sudah mendapatkan izin dari pondok pesantren dan pemerintah daerah Jawa Timur, karena mereka telah mengikuti protokol kesehatan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia merasa senang melepaskan keberangkatan para santri yang akan kembali ke Pesantren Gontor yang ada di beberapa tempat di Pulau jawa. Dirinya yakin dan percaya nantinya mereka ini menjadi calon pemimpin yang besar, karena Gontor sudah dikenal dunia dalam menciptakan generasi yang berkualitas.
"Lulusan Gontor banyak yang menjadi pemimpin di berbagai bidang dan ini menjadi motivasi bagi para santri yang menimba ilmu di Gontor, sehingga orang tuanya harus mendukung anaknya dalam hal ini," ujarnya.
Baca juga: 543 santri Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
Baca juga: Relawan Indonesia Bersatu gelar tes cepat diikuti ribuan santri Gontor
Ia mengatakan menuntut ilmu adalah suatu hal yang khusus, karena pesantren tidak saja mengelola Emotional Quotient (EQ) akan tetapi dia juga mengelola batin.
"EQ yang baik tetapi tidak dikelola dengan baik, maka tidak akan dapat menjalankan hidup ini dengan baik, salah satu contoh, jujur. Orang yang jujur akan disenangi semua orang dan ini menjadikan kita lebih mudah untuk dipercaya," katanya.
Selain jujur, santri harus disiplin di segala bidang, termasuk menjalankan protokol kesehatan, mudah bergaul, carilah teman sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
"Saya berharap para santri mengikuti pesan-pesan tadi agar menjadi orang hebat di masa mendatang," katanya.
Terkait masalah keberangkatan para santri saat pandemi COVID-19, Erzaldi Rosman mengatakan pihaknya sudah mendapatkan kesepakatan bersama dari pemerintah setempat, termasuk Pemprov Kepulauan Babel karena sudah mengikuti anjuran protokol kesehatan.
"Selama ini mereka mengikuti protokol kesehatan, dan sudah dibuktikan dengan surat dan kami berkewajiban untuk mengantar mereka hingga sampai tujuan dengan selamat. Mereka sudah melakukan rapid test dan surat kesehatan sudah kita keluarkan," ujarnya.
Oleh sebab itu, orang tua para santri yang ingin memulangkan anaknya ke pesantren harus di lakukan secara kolektif, sehingga Pemprov Kepulauan Babel mudah mengoordinirnya.
Sekretaris GTPPC-19 Babel, Mikron Antariksa mengatakan para santri yang diberangkatkan ini sudah mengikuti protokol kesehatan karena hal itu sudah kewajiban yang harus diikuti.*
Baca juga: Pemprov Babel rapid test ratusan santri Gontor
Baca juga: 102 santri Gontor Jatim pulang kampung ke Lampung
"Para santri ini sudah mendapatkan izin dari pondok pesantren dan pemerintah daerah Jawa Timur, karena mereka telah mengikuti protokol kesehatan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia merasa senang melepaskan keberangkatan para santri yang akan kembali ke Pesantren Gontor yang ada di beberapa tempat di Pulau jawa. Dirinya yakin dan percaya nantinya mereka ini menjadi calon pemimpin yang besar, karena Gontor sudah dikenal dunia dalam menciptakan generasi yang berkualitas.
"Lulusan Gontor banyak yang menjadi pemimpin di berbagai bidang dan ini menjadi motivasi bagi para santri yang menimba ilmu di Gontor, sehingga orang tuanya harus mendukung anaknya dalam hal ini," ujarnya.
Baca juga: 543 santri Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
Baca juga: Relawan Indonesia Bersatu gelar tes cepat diikuti ribuan santri Gontor
Ia mengatakan menuntut ilmu adalah suatu hal yang khusus, karena pesantren tidak saja mengelola Emotional Quotient (EQ) akan tetapi dia juga mengelola batin.
"EQ yang baik tetapi tidak dikelola dengan baik, maka tidak akan dapat menjalankan hidup ini dengan baik, salah satu contoh, jujur. Orang yang jujur akan disenangi semua orang dan ini menjadikan kita lebih mudah untuk dipercaya," katanya.
Selain jujur, santri harus disiplin di segala bidang, termasuk menjalankan protokol kesehatan, mudah bergaul, carilah teman sebanyak-banyaknya," ungkapnya.
"Saya berharap para santri mengikuti pesan-pesan tadi agar menjadi orang hebat di masa mendatang," katanya.
Terkait masalah keberangkatan para santri saat pandemi COVID-19, Erzaldi Rosman mengatakan pihaknya sudah mendapatkan kesepakatan bersama dari pemerintah setempat, termasuk Pemprov Kepulauan Babel karena sudah mengikuti anjuran protokol kesehatan.
"Selama ini mereka mengikuti protokol kesehatan, dan sudah dibuktikan dengan surat dan kami berkewajiban untuk mengantar mereka hingga sampai tujuan dengan selamat. Mereka sudah melakukan rapid test dan surat kesehatan sudah kita keluarkan," ujarnya.
Oleh sebab itu, orang tua para santri yang ingin memulangkan anaknya ke pesantren harus di lakukan secara kolektif, sehingga Pemprov Kepulauan Babel mudah mengoordinirnya.
Sekretaris GTPPC-19 Babel, Mikron Antariksa mengatakan para santri yang diberangkatkan ini sudah mengikuti protokol kesehatan karena hal itu sudah kewajiban yang harus diikuti.*
Baca juga: Pemprov Babel rapid test ratusan santri Gontor
Baca juga: 102 santri Gontor Jatim pulang kampung ke Lampung
Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: