Wellington (ANTARA) - Selandia Baru melaporkan dua kasus virus corona baru, pada Selasa, dan mengatakan keduanya berhubungan dengan perjalanan baru-baru ini dari Inggris Raya.
Kedua kasus menjadi yang pertama bagi Selandia Baru, setelah tak ada lagi penularan COVID-19 selama 24 hari berturut-turut.
Selandia Baru telah menghentikan semua pembatasan sosial dan ekonomi pekan lalu, kecuali untuk kontrol di perbatasan, setelah mengumumkan tidak ada lagi kasus virus corona. Negara tersebut menjadi salah satu negara pertama di dunia yang kembali ke kehidupan normal seperti prapandemi.
Baca juga: Selandia Baru tolak permintaan buka penerbangan ke Australia pada Juli
Baca juga: Selandia Baru bisa kembali ke kehidupan normal pekan depan
Meski demikian, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengingatkan bahwa kasus-kasus baru masih mungkin muncul di masa depan, kala para penduduk Selandia Baru kembali pulang, dan beberapa yang lainnya juga diperbolehkan di bawah kondisi-kondisi tertentu.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan kasus-kasus baru itu terkait dengan perbatasan karena adanya perjalanan baru-baru ini dari Inggris. Kedua kasus juga saling berhubungan, sebagaimana dikatakan Kemenkes dalam sebuah pernyataan.
Detil lebih lanjut diperkirakan akan diberikan pada konferensi pers yang akan digelar Selasa ini.
Sejauh ini, Selandia Baru telah mencatat 22 kematian akibat COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru sebut virus corona telah disingkirkan
Baca juga: Syuting sekuel "Avatar" dilanjutkan di Selandia Baru
Selandia Baru konfirmasi dua kasus COVID-19 baru
16 Juni 2020 10:47 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara di Istana di SIngapura, Jumat (17/5/2019). (ANTARA FOTO/REUTERS/Feline Lim))
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: