Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, pada penutupan pasar melemah 0,98 persen mengikuti melemahnya bursa regional.

Indeks BEI ditutup turun 24,318 poin ke posisi 2.444 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) melemah 5,671 poin (1,117 persen) ke level 478,336.

Analis pasar modal Yanuar Rizky di Jakarta, Jumat mengatakan, indeks melemah karena aksi sekuritas asing melakukan aksi goreng saham setelah terjadi penguatan indeks BEI sebelumnya.

"Pasar kita didominasi oleh beberapa penyandang dana yang besar ini membuka peluang besar untuk dilakukan aksi goreng-menggoreng saham," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, melemahnya indeks juga disebabkan aksi ambil untung (profit taking) terhadap beberapa saham unggulan, seperti BUMI.

"Sebetulnya bisa saja investor menjual atau pun membeli harga rendah. Itu tidak dilarang, Yang jadi masalah adalah kepentingan di balik transaksi tersebut. BEI dan Bapepam LK harus dapat melihat hal tersebut," tuturnya.

Berdasarkan data kurs transaksi Bank Indonesia (BI), rupiah sore ini berakhir di posisi 9.709 per dolar AS. Sedangkan pada perdagangan Sebelumnya, rupiah berada di level 9.644 per dolar AS.

Beberapa saham di kawasan Asia ditutup turun, diantaranya Indeks Hang Seng melemah 26,33 poin ke level 21.050, Indeks Nikkei-225 merosot 278,24 poin ke level 10.265 dan Indeks Singapore Strait Time 4,60 poin ke level 2.667.

Transaksi saham yang terjadi sebanyak 53.817 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 1,961 miliar lembar dan nilai Rp2,125 triliun. Dan 80 saham naik, 102 saham turun dan 79 saham tidak bergerak. (*)