Supriati penderita vertigo terbantu program JKN-KIS
15 Juni 2020 19:19 WIB
Salah seorang peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Supriati. (ANTARA/Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Salah seorang peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Supriati mengaku terbantu adanya layanan kesehatan tersebut terutama dalam mengobati penyakit vertigo yang dideritanya.
"Kita tidak selamanya dalam kondisi sehat dan biaya untuk berobat sangat mahal. Jadi dibutuhkan jaminan perlindungan kesehatan," kata dia melalui keterangan tertulis BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan sudah sejak lama membutuhkan sebuah jaminan perlindungan diri untuk kesehatan. Sehingga, ketika program JKN-KIS diluncurkan pemerintah Supriati langsung mendaftarkan diri bersama dengan keluarganya.
Apalagi, ujar dia, seiring pertambahan usia maka kondisi kesehatannya pun ikut menurun dan semakin rentan terhadap penyakit. Hal tersebut menjadi alasan utama mendaftar program JKN-KIS.
"Seiring berjalannya waktu, saya sangat terbantu dengan program JKN-KIS," katanya.
Baca juga: Program JKN-KIS bantu peserta mahasiswa jalani operasi usus buntu
Baca juga: Sepekan, pasar di Bandung ditutup hingga TNI/Polri dukung normal baru
Ditambah lagi saat ini ia dalam kondisi terus berjuang melawan vertigo yang dideritanya. Akibatnya, warga Depok tersebut harus bolak-balik ke klinik untuk memeriksa kesehatan karena penyakitnya sering kambuh.
Selain merasa terbantu adanya program JKN-KIS, ia juga mengaku mendapatkan layanan kesehatan dengan maksimal sama halnya dengan layanan kesehatan lain yang bukan program JKN-KIS.
"Kini saya selalu bergantung pada program JKN-KIS untuk pengobatan kalau sakit," ujarnya
Terakhir, Supriati berharap agar program JKN-KIS terus berjalan dengan optimal. Sebagai bentuk dukungannya, ia selalu memastikan agar tepat waktu membayar iuran.
Apalagi dengan tepat waktu membayar iuran, ia juga dapat memastikan kartu kesehatan terus dalam kondisi aktif dan sewaktu-waktu bisa digunakan untuk berobat.*
Baca juga: JKN-KIS vs asuransi swasta, ini perbandingannya
Baca juga: Anastasia terbebas dari miom berkat JKN-KIS
"Kita tidak selamanya dalam kondisi sehat dan biaya untuk berobat sangat mahal. Jadi dibutuhkan jaminan perlindungan kesehatan," kata dia melalui keterangan tertulis BPJS Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan sudah sejak lama membutuhkan sebuah jaminan perlindungan diri untuk kesehatan. Sehingga, ketika program JKN-KIS diluncurkan pemerintah Supriati langsung mendaftarkan diri bersama dengan keluarganya.
Apalagi, ujar dia, seiring pertambahan usia maka kondisi kesehatannya pun ikut menurun dan semakin rentan terhadap penyakit. Hal tersebut menjadi alasan utama mendaftar program JKN-KIS.
"Seiring berjalannya waktu, saya sangat terbantu dengan program JKN-KIS," katanya.
Baca juga: Program JKN-KIS bantu peserta mahasiswa jalani operasi usus buntu
Baca juga: Sepekan, pasar di Bandung ditutup hingga TNI/Polri dukung normal baru
Ditambah lagi saat ini ia dalam kondisi terus berjuang melawan vertigo yang dideritanya. Akibatnya, warga Depok tersebut harus bolak-balik ke klinik untuk memeriksa kesehatan karena penyakitnya sering kambuh.
Selain merasa terbantu adanya program JKN-KIS, ia juga mengaku mendapatkan layanan kesehatan dengan maksimal sama halnya dengan layanan kesehatan lain yang bukan program JKN-KIS.
"Kini saya selalu bergantung pada program JKN-KIS untuk pengobatan kalau sakit," ujarnya
Terakhir, Supriati berharap agar program JKN-KIS terus berjalan dengan optimal. Sebagai bentuk dukungannya, ia selalu memastikan agar tepat waktu membayar iuran.
Apalagi dengan tepat waktu membayar iuran, ia juga dapat memastikan kartu kesehatan terus dalam kondisi aktif dan sewaktu-waktu bisa digunakan untuk berobat.*
Baca juga: JKN-KIS vs asuransi swasta, ini perbandingannya
Baca juga: Anastasia terbebas dari miom berkat JKN-KIS
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: