Tiga pekan setelah bebas corona, Montenegro laporkan kasus baru
15 Juni 2020 18:19 WIB
Seorang sukarelawan Palang Merah Montenegro membawa sekarung tepung melewati jembatan gantung di desa Dromira, 25 km utara Podgorica, saat Montenegro memberlakukan 'lockdown' untuk memerangi penyakit virus korona (COVID-19) di Podgorica, Montenegro, Selasa (31/3/2020). Foto diambil tanggal 31 Maret 2020. ANTARA FOTO/Montenegro Red Cross/Handout via REUTERS/hp/cfo
Belgrade (ANTARA) - Tiga pekan setelah menyatakan bebas dari virus corona, Montenegro melaporkan lagi satu kasus baru COVID-19, yakni pendatang dari negara tetangga Bosnia.
Ini pertama kalinya infeksi baru dilaporkan di negara Balkan tersebut sejak 5 Mei.
Institut Kesehatan Masyarakat, yang bertugas memerangi virus corona baru, menyebutkan bahwa pasien COVID-19 tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di ibu kota Balkan, Podgorica.
"Penyelidikan epidemiologi masih berlangsung dan informasi awal menunjukkan bahwa jumlah kontak (yang pasien miliki di Montengero) terbatas," katanya.
Montenegro, bekas republik Yugoslavia berpenduduk 620.000 jiwa yang ekonominya sangat bergantung pada pendapatan pariwisata, hingga kini melaporkan 325 kasus terkonfirmasi COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, dengan sembilan kematian.
Perdana Menteri Dusko Markovic menyatakan Montenegro bebas dari virus corona pada 25 Mei.
Pengumumannya menyusul langkah yang diambil pada awal Maret untuk menekan penyebaran virus, termasuk penutupan perbatasan, bandara dan pelabuhan serta larangan pertemuan besar dan kegiatan di luar ruangan. Pembatasan itu pun secara perlahan dilonggarkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pasien COVID-19 naik 40% di Israel, Montenegro laporkan kasus pertama
Baca juga: WHO: Kasus corona di seluruh dunia tembus 7,2 juta lebih
Ini pertama kalinya infeksi baru dilaporkan di negara Balkan tersebut sejak 5 Mei.
Institut Kesehatan Masyarakat, yang bertugas memerangi virus corona baru, menyebutkan bahwa pasien COVID-19 tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di ibu kota Balkan, Podgorica.
"Penyelidikan epidemiologi masih berlangsung dan informasi awal menunjukkan bahwa jumlah kontak (yang pasien miliki di Montengero) terbatas," katanya.
Montenegro, bekas republik Yugoslavia berpenduduk 620.000 jiwa yang ekonominya sangat bergantung pada pendapatan pariwisata, hingga kini melaporkan 325 kasus terkonfirmasi COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, dengan sembilan kematian.
Perdana Menteri Dusko Markovic menyatakan Montenegro bebas dari virus corona pada 25 Mei.
Pengumumannya menyusul langkah yang diambil pada awal Maret untuk menekan penyebaran virus, termasuk penutupan perbatasan, bandara dan pelabuhan serta larangan pertemuan besar dan kegiatan di luar ruangan. Pembatasan itu pun secara perlahan dilonggarkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pasien COVID-19 naik 40% di Israel, Montenegro laporkan kasus pertama
Baca juga: WHO: Kasus corona di seluruh dunia tembus 7,2 juta lebih
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: