Sentra tanaman hias Tomohon budidaya krisan Balitbangtan
15 Juni 2020 17:05 WIB
Salah satu varietas unggul bunga krisan hasil inovasi Badan Litbang Pertanian yang dikembangkan di sentra bunga Tomohon Sulawesi Utara (Antara/Badan Litbang Pertanian)
Jakarta (ANTARA) - Salah satu sentra tanaman hias di tanah air, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara melakukan budidaya varietas unggul krisan hasil inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.
Berbagai varietas telah dimanfaatkan oleh pelaku usaha tani tanaman hias di kota Tomohon. Tidak kurang dari 20 varietas unggul krisan Balitbangtan telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh kelompok-kelompok tani di seluruh wilayah kota Tomohon sejak 2010.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Rudy Soehendi mangatakan pengembangan krisan produk Balitbangtan terus diupayakan ke berbagai wilayah, hingga saat ini telah terbentuk sentra-sentra produksi krisan yang terpusat di beberapa lokasi diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan yang terbaru adalah di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kota Tomohon perkenalkan delapan varitas bunga krisan
"Antusiasme pelaku usaha tani tanaman hias khususnya krisan seperti di kota Tomohon ini diharapkan percepatan transfer teknologi yang telah dihasilkan Balitbangtan dapat semakin optimal," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut dia, krisan merupakan salah satu komoditas Balitbangtan yang pengembangannya menjadi prioritas di sektor hortikultura. Sampai dengan 2020 Balitbangtan telah melepas lebih dari 100 varietas unggul krisan melalui UPT Balithi.
Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Kota Tomohon, Piet Pungus mengatakan varietas-varietas krisan produk Balitbangtan memiliki beberapa keunggulan dibanding varietas lainnya.
Di antaranya, adaptif ditanam di wilayah kota Tomohon serta lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Karakter tanamannya lebih kuat dilihat dari besarnya tangkai dan daun pada tanaman krisan.
Baca juga: Kementan dorong pengembangan ekspor tanaman hias
Ketua Kelompok Tani Matuari Kakaskasen Dua Indra Salam mengatakan awal mula ketertarikannya menggeluti usaha tani krisan karena mendapatkan dorongan dan motivasi dari Balitbangtan yang pada 2010 mengadakan acara di Tomohon.
"Setelah dicoba budidaya krisan di Tomohon prospeknya cukup menjanjikan, namun sempat kesulitan memperoleh benih yang berkualitas sehingga bergantung pada kiriman benih dari pulau Jawa," katanya.
Padahal kebutuhan benih untuk satu musim tanam di kalangan petani kota Tomohon tidak kurang dari 500 ribu stek.
Pada 2017, Balitbangtan yang diwakili oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) menginisiasi pembentukan asosiasi penangkar benih krisan kota Tomohon.
"Sehingga sampai saat ini Tomohon dapat memproduksi benih krisan varietas Balitbangtan sendiri," ujar Indra yang juga petani sekaligus penangkar benih krisan Tomohon itu.
Berbagai varietas telah dimanfaatkan oleh pelaku usaha tani tanaman hias di kota Tomohon. Tidak kurang dari 20 varietas unggul krisan Balitbangtan telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh kelompok-kelompok tani di seluruh wilayah kota Tomohon sejak 2010.
Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Rudy Soehendi mangatakan pengembangan krisan produk Balitbangtan terus diupayakan ke berbagai wilayah, hingga saat ini telah terbentuk sentra-sentra produksi krisan yang terpusat di beberapa lokasi diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan yang terbaru adalah di Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Kota Tomohon perkenalkan delapan varitas bunga krisan
"Antusiasme pelaku usaha tani tanaman hias khususnya krisan seperti di kota Tomohon ini diharapkan percepatan transfer teknologi yang telah dihasilkan Balitbangtan dapat semakin optimal," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut dia, krisan merupakan salah satu komoditas Balitbangtan yang pengembangannya menjadi prioritas di sektor hortikultura. Sampai dengan 2020 Balitbangtan telah melepas lebih dari 100 varietas unggul krisan melalui UPT Balithi.
Ketua Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Kota Tomohon, Piet Pungus mengatakan varietas-varietas krisan produk Balitbangtan memiliki beberapa keunggulan dibanding varietas lainnya.
Di antaranya, adaptif ditanam di wilayah kota Tomohon serta lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Karakter tanamannya lebih kuat dilihat dari besarnya tangkai dan daun pada tanaman krisan.
Baca juga: Kementan dorong pengembangan ekspor tanaman hias
Ketua Kelompok Tani Matuari Kakaskasen Dua Indra Salam mengatakan awal mula ketertarikannya menggeluti usaha tani krisan karena mendapatkan dorongan dan motivasi dari Balitbangtan yang pada 2010 mengadakan acara di Tomohon.
"Setelah dicoba budidaya krisan di Tomohon prospeknya cukup menjanjikan, namun sempat kesulitan memperoleh benih yang berkualitas sehingga bergantung pada kiriman benih dari pulau Jawa," katanya.
Padahal kebutuhan benih untuk satu musim tanam di kalangan petani kota Tomohon tidak kurang dari 500 ribu stek.
Pada 2017, Balitbangtan yang diwakili oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) menginisiasi pembentukan asosiasi penangkar benih krisan kota Tomohon.
"Sehingga sampai saat ini Tomohon dapat memproduksi benih krisan varietas Balitbangtan sendiri," ujar Indra yang juga petani sekaligus penangkar benih krisan Tomohon itu.
Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: