Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir melemah pada perdagangan Senin, memperpanjang kerugian akhir pekan lalu meskipun sempat mencatat lonjakan singkat di awal sesi, karena kekhawatiran kebangkitan COVID-19 meningkat.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S & P/ASX 200 turun 128 poin atau 2,19 persen menjadi 5.719,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 129,90 poin atau 2,18 persen pada 5.830,00 poin.

Meningkatnya kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi COVID-19 tampaknya telah menekan sentimen para investor, menderong mereka melepas saham-sahamnya.

Saham-saham konsumen termasuk yang paling terpukul, jatuh 3,35 persen, sementara sektor energi juga anjlok.

Baca juga: Saham Australia melemah setelah reli singkat pada awal perdagangan

Sebagian besar sektor lain mengalami penurunan yang signifikan, membantu menyeret pasar lebih dari lima persen lebih rendah sejak menghentikan keuntungan beruntun tujuh hari pada Kamis lalu (11/6/2020).

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia merosot dengan Commonwealth Bank turun 1,52 persen, ANZ turun 2,70 persen, National Australia Bank turun 2,64 persen dan Westpac Bank turun 2,85 persen.

Saham-saham pertambangan juga jatuh dengan BHP turun 2,06 persen, Fortescue Metals turun 3,44 persen, Rio Tinto turun 0,96 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,90 persen.

Baca juga: Saham Australia berakhir dengan kerugian besar untuk hari kedua

Produsen-produsen minyak dan gas anjlok dengan Oil Search turun 4,26 persen, Santos turun 3,89 persen dan Woodside Petroleum turun 3,28 persen.

Supermarket terbesar Australia melemah dengan Coles turun 0,57 persen dan Woolworths turun 2,24 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra berkurang 1,27 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas kehilangan 3,56 persen dan perusahaan biomedis CSL terpangkas 1,95 persen.