IHSG awal pekan tertekan meski neraca perdagangan surplus
15 Juni 2020 16:12 WIB
Ilustrasi. Layar ponsel menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat dibukanya perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan tertekan meski neraca perdagangan Mei 2020 tercatat surplus.
IHSG Senin sore ditutup melemah 64,02 poin atau 1,31 persen ke posisi 4.816,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,26 poin atau 1,63 persen menjadi 739,86.
"IHSG tertekan turunnya indeks saham global, sementara data ekspor-impor yang negatif memperburuk sentimen pasar hari ini," kata analis Foster Asset Management Riki Adi Saputra di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 mengalami surplus 2,1 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 10,53 miliar dolar AS dan impor 8,44 miliar dolar AS.
Kepala BPS Suhariyanto menilai surplus kali ini kurang menggembirakan karena ekspor turun dan impor turun lebih dalam.
Menurut Riki, sepanjang pekan ini IHSG relatif masih akan terkoreksi oleh sentimen-sentimen negatif di pasar.
"Kemungkinan indeks masih akan tertekan, karena data-data yang muncul sekarang ini akibat PSBB kemarin," ujar Riki.
Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat dan banyak menghabiskan waktu di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, indeks menukik ke zona merah hingga penutupan perdagangan.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 2,77 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor pertambangan masing-masing minus 2,01 persen dan minus 1,76 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor infrastruktur dan sektor konsumer masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,23 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp712,02 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 699.939 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,65 miliar lembar saham senilai Rp8,01 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 288 saham menurun, dan 126 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah, 774,53 poin atau 3,47 persen ke 21.530,95, indeks Hang Seng turun 424,43 poin atau 2,16 persen menjadi 23.776,95, dan indeks Straits Times melemah 65,96 poin atau 2,46 persen ke 2.618,67.
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi turun
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 3,15 poin
IHSG Senin sore ditutup melemah 64,02 poin atau 1,31 persen ke posisi 4.816,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,26 poin atau 1,63 persen menjadi 739,86.
"IHSG tertekan turunnya indeks saham global, sementara data ekspor-impor yang negatif memperburuk sentimen pasar hari ini," kata analis Foster Asset Management Riki Adi Saputra di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 mengalami surplus 2,1 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor 10,53 miliar dolar AS dan impor 8,44 miliar dolar AS.
Kepala BPS Suhariyanto menilai surplus kali ini kurang menggembirakan karena ekspor turun dan impor turun lebih dalam.
Menurut Riki, sepanjang pekan ini IHSG relatif masih akan terkoreksi oleh sentimen-sentimen negatif di pasar.
"Kemungkinan indeks masih akan tertekan, karena data-data yang muncul sekarang ini akibat PSBB kemarin," ujar Riki.
Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat dan banyak menghabiskan waktu di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, indeks menukik ke zona merah hingga penutupan perdagangan.
Secara sektoral, delapan sektor terkoreksi dimana sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 2,77 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor pertambangan masing-masing minus 2,01 persen dan minus 1,76 persen.
Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor infrastruktur dan sektor konsumer masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,23 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp712,02 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 699.939 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,65 miliar lembar saham senilai Rp8,01 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 288 saham menurun, dan 126 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah, 774,53 poin atau 3,47 persen ke 21.530,95, indeks Hang Seng turun 424,43 poin atau 2,16 persen menjadi 23.776,95, dan indeks Straits Times melemah 65,96 poin atau 2,46 persen ke 2.618,67.
Baca juga: IHSG awal pekan diprediksi turun
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 3,15 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: