Tangerang (ANTARA News) - Arus balik Lebaran 2009 terutama bagi warga mengunakan sepeda motor dari beberapa kota di Pulau Sumatra dan daerah lainnya di Banten mulai padat melintasi jalan utama Kota Tangerang untuk kembali ke rumah masing-masing.
Pemantauan ANTARA, Rabu malam, bahwa pengendara sepeda motor mulai ramai melintasi jalur utama Kota Tangerang, setelah mereka melakukan Lebaran di kampung halaman di sejumlah kota di Pulau Sumatra.
Bahkan pengendara sepeda motor mengalami kelelahan dan mereka istirahat pada sarana yang disediakan pengelola Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat setelah mengisi bensin.
Demikian pula diantara warga yang sudah berlebaran terpaksa istirahat di masjid dan mushala sepanjang jalan Raya Serang, terutama di Masjid Iltihat, Jatiuwung.
Pengendara sepeda motor itu mengalami kelelahan setelah menyeberang dari Bakauheni (Lampung) mengunakan kapal feri menunju Merak kemudian dilanjutkan ke Tangerang setelah melintasi Kota Cilegon dan Serang.
Para pengendara ada juga yang membawa anak kecil dan mayoritas berdua dengan membawa barang yang sengaja diletakkan di atas lampu rem yang telah dirancang khusus.
Sedangkan barang bawaan itu sengaja diikatkan pada kayu atau bambu agar tidak jatuh, bahkan ada juga warga yang membawa buah-buahan hasil kebun setelah berlebaran.
Seorang warga Tanggamus, Lampung yang ditemui di SPBU Jatake, Jatiuwung, Tangerang, Ahmad Sabri (35) mengatakan sengaja pulang hari ini ke Bekasi, Jawa Barat karena besok sudah harus mulai bekerja kembali.
"Hari ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali bekerja setelah menemui keluarga silaturahmi," kata Sabri, pekerja pabrik di kawasan Cikarang, Bekasi itu.
Menurut bapak satu anak itu bahwa bila pulang besok tentu akan absen kerja, dan hal ini dapat dianggap tidak disiplin, maka dirinya khawatir ada teguran dari perusahaan.
Namun Sabri tidak sendirian melintasi Kota Tangerang, dia bersama rekan lainnya yang kebetulan satu kampung dengan tujuan ke Tebet, Jakarta Selatan.(*)
Arus Balik Sepeda Motor Padati Tangerang
23 September 2009 23:27 WIB
(ANTARA/Nyoman Budhiana)
Pewarta: Ardianus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: