Masyarakat Tangerang mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru
14 Juni 2020 16:41 WIB
Penumpang memakai masker dan pelindung wajah (face shield) di Kereta Api (KA) Ranggajati relasi Cirebon-Jember saat transit di Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (14/6/2020). ANTARA FOTO/Maulana Surya/aww.
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Tangerang, Banten, mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
"Mulai hari ini, kami mulai membuka tempat pengajian dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar seorang guru mengaji, Ikhwan, di Tangerang, Ahad.
Sejumlah kegiatan pengajian di tempat itu disesuaikan dengan normal baru. Setiap peserta didik wajib mengenakan masker. Sebelum mengaji, setiap peserta didik wajib mencuci tangan dengan sabun serta berwudhu.
Baca juga: Kesiapan Ponpes Nurul Islam Jember hadapi era normal baru
Baca juga: Anak perlu diberi tahu kebiasaan yang boleh dan tidak saat normal baru
Setelah selesai mengaji langsung pulang ke rumah atau dengan kata lain tidak ada jeda istirahat.
"Guru mengaji pun mengenakan masker dan pelindung wajah," jelas dia.
Sebelumnya, tempat hafal Alquran yang bernama MTQ Al Istiqomah itu meliburkan muridnya selama tiga bulan.
Ikhwan menjelaskan pembukaan kembali tempat mengaji, dikarenakan kebutuhan siswa untuk kembali menimba ilmu agama.
Baca juga: Geliat sambut normal baru di Jakarta
Baca juga: Menristek: 10 tren baru teknologi selama normal baru
Tidak hanya lembaga pendidikan, sejumlah pedagang di Pasar Bukit Tiara, Cikupa, mengenakan masker dan pelindung wajah. Hal itu dilakukan setelah sejumlah pasar menjadi klaster baru penularan COVID-19.
"Iya biar aman saja saat transaksi, jadi pakai pelindung wajah," kata seorang penjual sembako, Yani.
Sebelumnya, Yani hanya mengenakan masker. Dengan pelindung wajah, Yani mengaku tenang dalam melakukan transaksi jual beli.
Baca juga: Dishub pastikan jemputan penumpang KRL gunakan bus sekolah gratis
Baca juga: Normal baru, penumpang kereta antarkota wajib gunakan pelindung muka
"Mulai hari ini, kami mulai membuka tempat pengajian dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar seorang guru mengaji, Ikhwan, di Tangerang, Ahad.
Sejumlah kegiatan pengajian di tempat itu disesuaikan dengan normal baru. Setiap peserta didik wajib mengenakan masker. Sebelum mengaji, setiap peserta didik wajib mencuci tangan dengan sabun serta berwudhu.
Baca juga: Kesiapan Ponpes Nurul Islam Jember hadapi era normal baru
Baca juga: Anak perlu diberi tahu kebiasaan yang boleh dan tidak saat normal baru
Setelah selesai mengaji langsung pulang ke rumah atau dengan kata lain tidak ada jeda istirahat.
"Guru mengaji pun mengenakan masker dan pelindung wajah," jelas dia.
Sebelumnya, tempat hafal Alquran yang bernama MTQ Al Istiqomah itu meliburkan muridnya selama tiga bulan.
Ikhwan menjelaskan pembukaan kembali tempat mengaji, dikarenakan kebutuhan siswa untuk kembali menimba ilmu agama.
Baca juga: Geliat sambut normal baru di Jakarta
Baca juga: Menristek: 10 tren baru teknologi selama normal baru
Tidak hanya lembaga pendidikan, sejumlah pedagang di Pasar Bukit Tiara, Cikupa, mengenakan masker dan pelindung wajah. Hal itu dilakukan setelah sejumlah pasar menjadi klaster baru penularan COVID-19.
"Iya biar aman saja saat transaksi, jadi pakai pelindung wajah," kata seorang penjual sembako, Yani.
Sebelumnya, Yani hanya mengenakan masker. Dengan pelindung wajah, Yani mengaku tenang dalam melakukan transaksi jual beli.
Baca juga: Dishub pastikan jemputan penumpang KRL gunakan bus sekolah gratis
Baca juga: Normal baru, penumpang kereta antarkota wajib gunakan pelindung muka
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: