Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Ingrid Maria Palupi Kansil menilai pendekatan sosial-kultural penting sebagai upaya menekan persebaran COVID-19 di kluster pasar.

"Pemda perlu mengupayakan berbagai macam sosialisasi agar kewaspadaan serta pengetahuan masyarakat terhadap bahaya penularan COVID-19 secara optimal dapat dipahami," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut Wasekjen DPP Partai Demokrat itu pasar tradisional merupakan salah satu episentrum penyebaran COVID-19. Dengan begitu, pemerintah daerah sangat penting perannya dalam melakukan intervensi karena mereka unsur eksekutif yang paling dekat dengan akar rumput.

Ingrid mengatakan keamanan dan kenyamanan pasar tradisional perlu ditingkatkan dengan penerapan berbagai aturan yang sesuai dengan protokol kesehatan.

"Karena banyak ibu-ibu yang resah jika ingin berbelanja ke pasar tradisional," katanya.

Menurut dia, saat ini adalah masa transisi menuju penerapan normal baru yang justru menciptakan ketakutan baru, terutama di pasar yang kembali dibuka lebih longgar dari aturan ketat pembatasan sosial.

"Pemerintah pusat perlu membuat kebijakan yang sistemik agar pelaksanaan masa transisi 'new normal' di daerah sesuai dengan protokol kesehatan yang telah dibuat. Jangan lagi korbankan rakyat," katanya.

Baca juga: Tambah tiga, positif COVID-19 klaster Pasar Cileungsi-Bogor jadi tujuh

Baca juga: Pasar ikan di Semarang jadi klaster baru penyebaran COVID-19

Baca juga: RDT "tracing" penjual ikan positif COVID-19 di Yogyakarta diperluas


Semenjak dibuka, kata dia, pasar tradisional menjadi salah satu tempat penyebaran COVID-19 dengan kasus penularan yang cukup signifikan.

Tercatat, ada 52 kasus di Jakarta yang mana ditemukan hampir semua korbannya merupakan pedagang pasar tradisional setelah lebih dari 1.418 pedagang menjalani tes "swab".

Kasus lain ditemukan di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menyumbang angka penularan sebanyak 26 kasus.

Ia mengatakan k​​​​​​Kasus penularan COVID-19 di pasar tradisional tidak hanya berpusat di Pulau Jawa tetapi juga ditemukan di banyak pasar tradisional di pulau lainnya.

Di Denpasar ditemukan empat pedagang di pasar tradisional terinfeksi COVID-19 diikuti kasus penularan di Palembang sebanyak enam orang pedagang positif terinfeksi virus corona jenis baru SARS-CoV-2, demikian Ingrid Maria Palupi Kansil.

Baca juga: Ikappi: Perlu serius perhatikan penerapan protokol kesehatan di pasar

Baca juga: JK: Indonesia kekurangan pengusaha Islam

Baca juga: Pengusaha muslim Indonesia di mata Inggrid Kansil

Baca juga: Pengusaha muslimah kuatkan IKM daerah