Medan (ANTARA) - Jumlah "merchant" (pedagang) pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sumatera Utara hingga Mei 2020 sudah mencapai 148.519.

"Selama pandemi COVID-19, jumlah yang menggunakan QRIS di Sumut semakin mengalami peningkatan," ujar Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Jumat.

Jumlah pedagang yang menggunakan QRIS di Sumut hingga Mei 2020 sudah mencapai 148.519 dari April yang masih 136.546.

Pengguna QRIS sudah tersebar di seluruh wilayah di Sumut dengan terbanyak di Kota Medan.

Pengguna QRIS di Medan lebih dari 50 persen dari total pemakai atau sebanyak 86.598 orang.

Setelah Kota Medan, pengguna QRIS terbanyak Deliserdang dan Pematangsiantar.

BI Sumut, katanya memang meyakini sedikitnya akan ada 500-ribuan yang menjadi pengguna QRIS di Sumut hingga akhir tahun 2020.

Penggunaan yang tinggi juga mengacu pada banyaknya usia milenial di Sumut dan termasuk tingginya pengguna dompet digital.

Apalagi, katanya, QRIS merupakan satu-satunya alat pembayaran yang tidak perlu lagi menggunakan banyak "barcode" dalam pembayaran dompet elektronik.

“Selain bisa untuk pembayaran, QRIS juga dapat digunakan untuk menerima sumbangan keagamaan dan sosial dan lainnya," katanya.

Agar penggunaan QRIS semakin banyak, tambahnya, BI terus mensosialisasikan hingga ke kabupaten/kota.

Baca juga: BI sebut pembayaran nontunai melalui QRIS mulai meningkat
Baca juga: BI pastikan pembebasan biaya QRIS bagi usaha mikro hingga September