Cilacap (ANTARA) - Pemerintah akan memperkuat lumbung pangan di berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Kita tahu COVID-19 ini tentu saja membutuhkan salah satu solusinya adalah ketahanan pangan nasional. Dengan jumlah penduduk di atas 267 juta orang membutuhkan makan," katanya saat memberi keterangan pers usai peresmian Toko Mitra Tani di Cilacap, Jumat sore.

Oleh karena itu, kata dia, lumbung-lumbung pangan kuat seperti Cilacap harus bisa mendapatkan energi lebih besar.

Mentan mengaku ingin melihat secara langsung apa yang telah dilakukan oleh Kabupaten Cilacap.

"Kabupaten Cilacap ini adalah lumbung pangan Jawa Tengah, lumbung pangan nasional yang harus terus kami semangati," katanya.

Menurut dia, hal itu dilakukan agar apa yang telah dirintis Bupati Cilacap Tatto Suwarto dan seluruh komponen pertanian di Kabupaten Cilacap terus berakselerasi lebih kuat lagi terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19

"Saya datang hari ini memperkuat itu sekaligus apa-apa lagi yang Pak Bupati butuhkan dan kami harus merespons secara bersama. Yang kedua, tentu saja salah satu yang harus adalah bagaimana tetap menjaga ada supply dan demand, antara permintaan dan ketersediaan bahan pangan itu," katanya.

Mentan mengatakan salah satu yang terinisiasi di Kabupaten Cilacap adalah hadirnya Toko Mitra Tani yang merupakan stabilisator.

"Tentu harga di sini harga yang sangat stabil, harga yang standar, bukan berarti harus merusak harga yang ada di pasar. Tetapi di sini tentu dalam kendali pemerintah daerah, lebih khusus Pak Bupati untuk bisa memainkan antara komunitas-komunitas yang sudah dibina untuk tetap mempunyai pasar yang luas di dalam mengantar kebutuhan pasar," katanya.

Ia mengatakan toko mitra tani yang ditargetkan minimal ada satu unit di setiap kabupaten seluruh Indonesia itu bukan untuk mengambil alih peranan pasar yang ada.

Menurut dia, hadirnya toko mitra tani justru menjadi stabilisator dan memperkuat pasar. "Saat ini di seluruh Indonesia sudah ada sekitar 3.800 toko mitra tani," jelasnya.

Sementara saat memberi sambutan, Mentan mengatakan pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap produktif di tengah pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, dia menargetkan dari 5,6 juta hektare sawah di seluruh Indonesia harus tetap bisa menghasilkan 15 juta ton beras.

"Sekarang stok yang ada 5,6 juta ton, sehingga kalau ditambah 15 juta ton berarti ada 20 juta ton. Kita harus bisa hasilkan 15 juta ton sampai akhir Desember," katanya.