Kemenkeu sebut realisasi pokok lelang capai Rp8,07 triliun hingga Juni
12 Juni 2020 17:59 WIB
Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Joko Prihanto dalam diskusi daring di Jakarta (12/6/2020). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Joko Prihanto menyebutkan hasil pokok lelang sejak awal Januari hingga 8 Juni 2020 mencapai Rp8,07 triliun dari target keseluruhan untuk tahun ini sebesar Rp30,83 triliun.
Joko mengatakan untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lelang sejak Januari hingga 8 Juni 2020 telah dihasilkan sebesar Rp162,98 miliar dari target secara total Rp675 miliar pada tahun ini.
"Capaian Rp8,07 triliun sekarang ini kalau dibandingkan capaian 2019 sampai Juni itu masih sama, imbang. Alhamdulillah, walaupun ada COVID-19, tapi sampai saat ini masih bisa," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: DJKN hasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp1,87 triliun
Sementara itu, Joko menyatakan jika diakumulasikan sejak 2016 hingga 8 Juni 2020, maka pihaknya telah menghasilkan PNBP lelang sebesar Rp1,87 triliun dengan pokok lelang Rp82,96 triliun.
"Cukup memadai dalam mendukung perekonomian nasional. Ini akan kami upayakan seoptimal mungkin agar tiap tahun meningkat," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan pandemi COVID-19 menghambat proses lelang karena dalam situasi normal realisasi triwulan I mencapai 5 persen dari target dan triwulan II sekitar 20 persen dari target.
"COVID-19 membuat frekuensi lelang berkurang. Capaian pokok lelang atau capaian barang yang sudah berhasil dilelang itu juga tidak tinggi, tidak setinggi capaian yang kami harapkan," katanya.
Oleh sebab itu, Isa memastikan pihaknya menerapkan perubahan yang bertujuan agar proses pelelangan menjadi lebih sederhana, praktis, dan mudah dengan tidak menimbulkan permasalahan hukum.
"Kalau tidak timbulkan permasalahan hukum dan kesulitan maka dipertimbangkan untuk diteruskan sehingga lelang jadi lebih praktis, mudah, tetapi tetap mengikuti tata kelola yang baik," jelasnya.
Ia pun tetap optimistis bahwa dengan berbagai perbaikan dan adanya penerapan normal baru atau new normal maka kinerja lelang akan segera membaik sehingga target akhir tahun tetap tercapai.
"Kami cukup optimis. Insya Allah, kinerja lelang akan membaik dengan cepat dan mudah-mudahan apa yang kami harapkan di akhir tahun tetap tercapai," tegasnya.
Selama masa pandemi COVID-19, lelang oleh DJKN dilaksanakan dengan beberapa penyesuaian yakni penjual dapat hadir secara virtual saat pelaksanaan lelang melalui situs resmi lelang.go.id.
Sedangkan lelang secara konvensional hanya terbatas untuk lelang kayu Perhutani dan sukarela melalui syarat pembeli dan penjual tetap hadir fisik dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Pemerintah serap Rp9,5 triliun dari lelang sukuk
Baca juga: DJKN catat nilai transaksi lelang 2019 Rp27 triliun
Joko mengatakan untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lelang sejak Januari hingga 8 Juni 2020 telah dihasilkan sebesar Rp162,98 miliar dari target secara total Rp675 miliar pada tahun ini.
"Capaian Rp8,07 triliun sekarang ini kalau dibandingkan capaian 2019 sampai Juni itu masih sama, imbang. Alhamdulillah, walaupun ada COVID-19, tapi sampai saat ini masih bisa," katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: DJKN hasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp1,87 triliun
Sementara itu, Joko menyatakan jika diakumulasikan sejak 2016 hingga 8 Juni 2020, maka pihaknya telah menghasilkan PNBP lelang sebesar Rp1,87 triliun dengan pokok lelang Rp82,96 triliun.
"Cukup memadai dalam mendukung perekonomian nasional. Ini akan kami upayakan seoptimal mungkin agar tiap tahun meningkat," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan pandemi COVID-19 menghambat proses lelang karena dalam situasi normal realisasi triwulan I mencapai 5 persen dari target dan triwulan II sekitar 20 persen dari target.
"COVID-19 membuat frekuensi lelang berkurang. Capaian pokok lelang atau capaian barang yang sudah berhasil dilelang itu juga tidak tinggi, tidak setinggi capaian yang kami harapkan," katanya.
Oleh sebab itu, Isa memastikan pihaknya menerapkan perubahan yang bertujuan agar proses pelelangan menjadi lebih sederhana, praktis, dan mudah dengan tidak menimbulkan permasalahan hukum.
"Kalau tidak timbulkan permasalahan hukum dan kesulitan maka dipertimbangkan untuk diteruskan sehingga lelang jadi lebih praktis, mudah, tetapi tetap mengikuti tata kelola yang baik," jelasnya.
Ia pun tetap optimistis bahwa dengan berbagai perbaikan dan adanya penerapan normal baru atau new normal maka kinerja lelang akan segera membaik sehingga target akhir tahun tetap tercapai.
"Kami cukup optimis. Insya Allah, kinerja lelang akan membaik dengan cepat dan mudah-mudahan apa yang kami harapkan di akhir tahun tetap tercapai," tegasnya.
Selama masa pandemi COVID-19, lelang oleh DJKN dilaksanakan dengan beberapa penyesuaian yakni penjual dapat hadir secara virtual saat pelaksanaan lelang melalui situs resmi lelang.go.id.
Sedangkan lelang secara konvensional hanya terbatas untuk lelang kayu Perhutani dan sukarela melalui syarat pembeli dan penjual tetap hadir fisik dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Pemerintah serap Rp9,5 triliun dari lelang sukuk
Baca juga: DJKN catat nilai transaksi lelang 2019 Rp27 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: