Jakarta (ANTARA) - Salah seorang peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Anastasia dari Bojonegoro terbebas dari tumor jinak di bagian rahim atau miom berkat program asuransi kesehatan sosial yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.

Anastasia yang merupakan istri dari Fillemon Henry Wibowo melakukan operasi prolaps pengangkatan benjolan atau sering dikenal dengan operasi miom di RS Fatma Kabupaten Bojonegoro beberapa waktu lalu dengan pembiayaan program JKN-KIS.

"Istri saya Anastasia memang memiliki benjolan pada rahimnya dan berobat ke dokter keluarga, yaitu dokter Widi yang memberikan obat untuk observasi. Kemudian selang empat hari setelahnya istri saya dirujuk ke RS Fatma Bojonegoro. Ditangani oleh dokter Angel dengan berbagai penjelasannya mengharuskan istri saya operasi prolaps untuk pengangkatan benjolan yang diidap istri saya tersebut," kata Bowo, Jumat.

Baca juga: Iuran JKN naik, kualitas pelayanan juga harus ditingkatkan

Selain itu, Bowo juga merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan. Jika harus mengantre, Bowo mengungkapkan itu adalah suatu hal yang wajar sebab program ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat luas tidak hanya pribadi dan keluarga.

"Sejauh ini, selama saya menggunakan BPJS Kesehatan tidak pernah dipersulit dan tidak ada kendala. Dalam segi pelayanan, obat, prosedur operasi bahkan sampai kontrol rutin kesehatan istri saya pun masih dijamin dan dilayani dengan baik. Tidak ada iur biaya yang saya keluarkan, kalaupun harus antri ya itu wajar karena banyak pihak yang memanfaatkan pelayanan BPJS Kesehatan, bukan hanya saya atau istri saya saja," tegas Bowo.

Bowo dan anggota keluarganya terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas I. Dia berpendapat bahwa iuran JKN-KIS yang ditetapkan tidak begitu besar jika dilihat dari manfaat apa saja yang didapatkan.

Baca juga: Peserta akui dapat manfaat besar JKN setelah 4 tahun jalani cuci darah

“Program JKN-KIS ini memiliki segi manfaat yang sangat besar, saya dan istri sudah merasakan langsung manfaat dari Program JKN-KIS ini sendiri. Dilihat dari sisi besaran iuran masih tergolong murah jika dibandingkan dengan cakupan biaya kesehatan yang begitu luas,” ungkap Bowo.

Bowo yang merupakan pendeta GKJTU Bojonegoro ini mengutarakan harapannya untuk Program JKN-KIS agar program ini dapat terus berjalan. Bowo menyampaikan bahwa JKN-KIS telah menolong masyarakat dalam segi jaminan dan pelayanan kesehatan.

Menurutnya, manfaat yang ada di dalamnya telah banyak dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu program JKN-KIS ini sejalan dengan prinsip gotong royong untuk membantu sesama.

Baca juga: Pelayanan JKN akan berdasar pada kebutuhan dan penyetaraan rawat inap
Baca juga: Airlangga: Penerbitan Perpres 64/2020 ciptakan ekosistem kesehatan