Jakarta (ANTARA) - Pelaku usaha dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk pertama kalinya melakukan ekspor hasil perikanan secara langsung ke China, sebagai bukti ekspor hasil laut RI masih menjadi peluang bisnis yang diandalkan di tengah pandemi.
"Hal ini tentu sangat menggembirakan, di tengah pandemi COVID-19, usaha perikanan khususnya di Kabupaten Bintan (Kepri) masih berjalan baik dan mutu hasil perikanan yang telah kita jamin mutunya,” jelas Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Tanjungpinang, Kepri, Felix Lumban Tobing dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengemukakan KKP berupaya untuk memberikan kemudahan logistik yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan bahan baku Unit Pengolahan Ikan (UPI) dengan tujuan ekspor.
Seperti yang dilakukan oleh KKP melalui Balai KIPM Tanjungpinang yang memberikan pelayanan Sertifikasi Ekspor Produk Perikanan untuk PT Bintan Intan Gemilang (BIG) untuk diekspor ke China langsung dari Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Jenis komoditas yang di ekspor terdiri dari Frozen Grouper Whole Round, Frozen Sea Bream Whole Round, Frozen Red Snapper Whole, Frozen Leather Jacket HG dengan total volume komoditas sebesar 9.421,86 kilogram senilai Rp750 juta.
Keberhasilan hasil perikanan Kepulauan Riau menembus pasar China yang dikirim langsung dari Kabupaten Bintan dengan KM Meratus Lembata merupakan hal yang patut diapresiasi, karena sebelumnya pasar ekspor di Bintan baru mengisi pasar Singapura dan Malaysia.
"Beberapa keuntungan yang kita dapat adalah harga jual bisa lebih tinggi dan dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja melalui proses ekspor yang dilakukan terkait pemenuhan ketentuan sistem jaminan mutu," lanjut Felix.
Pada kesempatan tersebut, Direktur PT BIG, Dinaria menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo melalui Kepala Balai KIPM Tanjungpinang yang telah memberikan jaminan mutu berupa sertifikasi sehingga dapat ekspor langsung ke China.
"Bukan hanya ekspor ke China, kami juga sedang negosiasi ke Australia dan Amerika," ujar Dinaria.
Komitmen dari UPI dan dukungan dari Balai KIPM Tanjungpinang dalam penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu/PMMT merupakan kunci dari akselerasi percepatan peningkatan grade Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) dalam rangka pemenuhan persyaratan Negara Mitra.
Hal ini selaras dengan komitmen KKP dalam peningkatan produksi perikanan nasional melalui sertifikasi produk perikanan dari hulu ke hilir untuk memperluas keberterimaan produk perikanan Indonesia di pasar internasional.
"Kami berharap semoga ekspor dapat terus berjalan dan semakin meningkat dengan makin banyaknya UPI di wilayah Kepulauan Riau untuk dapat mengekspor produknya ke negara mitra," ucap Felix.
Baca juga: KKP dorong budidaya bawal bintang untuk pasar ekspor
Baca juga: KKP-Gugus Tugas COVID-19 bersinergi lancarkan ekspor perikanan
Baca juga: Pemerintah manfaatkan teknologi genjot pasar produk perikanan
Kepri ekspor perdana hasil perikanan ke China
12 Juni 2020 14:18 WIB
Ilustrasi - Nelayan mengangkut tuna segar untuk dijual. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/am.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: