Jakarta (ANTARA) - PSSI membuka peluang dengan menjadikan Yogyakarta sebagai "homebase" bagi klub-klub luar pulau Jawa saat kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020 kembali bergulir sekitar September atau Oktober mendatang.

"Kami fokuskan di Yogyakarta agar tidak wara-wiri. Kalau tim yang di pulau Jawa itu dengan menggunakan jalan tol saja sudah sampai," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam Webinar yang diselenggarakan LPEM FEB Universitas Indonesia, Kamis.

Opsi dipilihnya Yogyakarta sebagai salah satu homebase bagi tim luar Jawa sesuai dengan wacana PSSI yang ingin kelanjutan Liga 1 Indonesia tersentralisasi di pulau Jawa guna meminimalisir resiko penularan COVID-19.

Baca juga: PSSI: LIB nyatakan kesiapan melanjutkan Liga 1 dan 2
Baca juga: PSSI disarankan adopsi protokol kesehatan dari Bundesliga


Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan sejumlah tim luar Jawa yang kemungkinan besar bisa ditempatkan di Yogyakarta seperti Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, Barito Putera, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.

Iriawan mengatakan salah satu keuntungan digelar di Yogyakarta karena ada rekannya yang merupakan pengusaha hotel bersedia menyediakan tempat penginapan untuk peserta Liga 1.

Awalnya, pengusaha hotel tersebut hanya meminta pembayaran sebesar 25 persennya saja untuk lima hotel yang akan dipersiapkan. Namun, setelah proses lobi, Iriawan mengklaim PSSI tak mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya akomodasi tersebut.

"Pertamanya kami diminta 25 persen. Kemudian saya bilang bagaimana kalau gratis? Akhirnya gratis dengan sekali makan," kata Iriawan menegaskan.

Meski rencana akan bergulir sekitar September atau Oktober, PSSI masih melakukan kajian-kajian untuk semakin memantapkan faktor pendukung lainnya agar kompetisi berjalan tanpa masalah berarti.

Baca juga: Kiper Borneo FC tak masalah jika harus bertanding di pulau Jawa
Baca juga: Stadion Utama GBK siap digunakan untuk lanjutkan liga
Baca juga: PT LIB susun "timeline" rencana lanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020