Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak jatuh sedikit di perdagangan Asia, Kamis, di tengah aksi ambil untung setelah semalam menguat terutama didorong oleh lebih besar dari perkiraan penurunan stok minyak mentah AS, kata para analis.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober jatuh tujuh sen menjadi 72,44 dolar AS per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun lima sen pada 71,62 dolar AS per barel.
Data yang dikeluarkan Rabu oleh Departemen Energi AS menunjukkan stok minyak mentah negara itu menurun 4,7 juta barel dalam pekan hingga 11 September.
Pengamat yang dimintai pendapatnya oleh Dow Jones Newswires telah memperkirakan penurunan rata-rata 2,5 juta barel.
Penurunan lebih tajam dari perkiraan stok minyak mentah dipandang sebagai indikasi bahwa permintaan minyak membaik di AS, pengguna energi terbesar di dunia.
Harga minyak mentah, yang ditutup lebih kuat Rabu, juga mendapat dorongan dari data positif AS yang menunjukkan ekonomi terbesar dunia sedang memulihkan diri dari resesi yang dimulai pada akhir tahun 2007.
Penurunan dalam persediaan "menyebabkan rally minyak mentah, tetapi di samping itu, reaksi dari pasar saham didasarkan pada data ekonomi adalah yang benar-benar membuat pasar minyak rally di siang hari," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.
Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke awal pekan ini mengatakan perekonomian telah membelokan sebuah sudut (pulih -red.) tetapi memperingatkan bahwa laju pertumbuhan tetap lemah.
"Walaupun dari perspektif teknis resesi sangat lebih
mungkin pada saat ini, akan masih terasa perekonomian seperti sangat lemah untuk beberapa waktu, karena banyak orang akan masih mendapati bahwa keamanan pekerjaan mereka dan status kerja mereka bukan apa yang mereka inginkan," katanya.
"Jadi, itulah tantangan bagi kita dan pembuat kebijakan maju," ia menambahkan menanggapi pertanyaan di forum Washington hari Selasa.
Sebelumnya pada Rabu di New York, harga minyak naik didorong lebih besar daripada perkiraan penurunan dalam cadangan minyak mentah AS, yang menunjukkan bahwa permintaan konsumen energi terbesar di dunia sedang tumbuh.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober, berakhir di 72,51 dolar AS, sebuah kenaikan 1,58 dolar AS dari level penutupan Selasa.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, acuan kontrak baru, naik 1,81 dolar AS menjadi 71,67 dolar AS per barel.
Pasar juga mendapat tumpangan dari "rally" Wall Street karena investor ekuitas mengambil hati di data ekonomi AS yang memicu optimisme ekonomi terbesar dunia itu menarik keluar dari resesi.
Produksi industri AS melompat 0,8 persen pada Agustus, kenaikan yang kedua bulan berturut-turut, setelah angka revisi naik 1,0 persen pada Juli.
Harga konsumen AS naik 0,4 persen pada Agustus, dengan tingkat inflasi inti naik moderat 0,1 persen. Hal ini berguna untuk meredakan kekhawatiran tentang kedua deflasi dan bangkitnya kembali inflasi.(*)
Harga Minyak Jatuh di Perdagangan Asia
17 September 2009 10:22 WIB
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Tags: