Jakarta (ANTARA) - Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan beradaptasi bukan berarti menyerah, apalagi mengalah, pada COVID-19.

"Beradaptasi adalah mengubah perilaku dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang sesuai dengan protokol kesehatan," kata Reisa dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang diikuti melalui akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Kamis.

Reisa mengatakan masyarakat produktif yang aman COVID-19 hanya bisa terlaksana apabila masyarakat secara disiplin menjalankan adaptasi kebiasaan baru, yaitu dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker saat di luar rumah, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Kebiasaan-kebiasaan baru tersebut sudah berkali-kali disosialisasikan. Menurut Reisa, sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru tersebut dengan baik.

"Sayangnya, masih ada yang belum disiplin. Kita ingin angka positif COVID-19 menurun. Tidak akan bisa bila hanya mendengarkan sosialisasi, tetapi tidak menjalankan protokol kesehatan," tuturnya.

Baca juga: Sembuh dari COVID-19 bertambah 507, positif bertambah 979

Baca juga: Gugus Tugas sebut 1.647 RS sudah laporkan data aktual COVID-19


Reisa mengatakan antivirus corona penyebab COVID-19 berupa vaksin masih belum ditemukan. Para ahli dari berbagai negara masih terus melakukan uji coba dan belum bisa dipastikan kapan akan ditemukan vaksin yang efektif melindungi diri dari COVID-19.

"Menurut para pakar, mematuhi protokol kesehatan adalah tameng terbaik bagi kita untuk mengurangi risiko tertular COVID-19," katanya.

Sejumlah studi menyatakan bahwa virus corona penyebab COVID-19 dapat bertahan selama 72 jam di permukaan plastik dan besi tahan karat, empat jam di permukaan tembaga, dan kurang dari empat jam di permukaan kertas karton.

"Dengan sering menyentuh benda-benda di sekeliling kita, bisa langsung menularkan COVID-19 bila kemudian menyentuh mulut, hidung, dan mata. Karena itu, mencuci tangan dengan baik dan benar menjadi penting," katanya.

Baca juga: Jubir Gugus Tugas sarankan Sulsel dirikan RS Darurat COVID-19