Mentan ingin wujudkan pertanian modern di Kalteng
11 Juni 2020 16:23 WIB
Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (kiri) tampak akrab bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat mengunjungi Pulang Pisau, Kamis (11/6/2020). (ANTARA/HO-Pemprov Kalteng)
Pulang Pisau, Kalteng (ANTARA) - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pihaknya ingin mewujudkan pertanian modern di Provinsi Kalimantan Tengah, dan meminta pemerintah provinsi dan kabupaten setempat untuk mendukung petani secara maksimal.
"Pertanian di Kalteng, khususnya Kabupaten Pulang Pisau sudah cukup bagus, namun kedepan harus bisa lebih bagus lagi," katanya di Pulang Pisau, Kamis.
Hal itu ia ungkapkan saat menyampaikan sambutan di sela peninjauan lokasi 'food estate' dan padat karya tunai irigasi pada eks lahan gambut Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu.
Baca juga: Kunjungi rawa untuk "food estate", Mentan: Ini tantangan yang bagus
Untuk itu dalam rencana pengembangan lahan di Pulang Pisau dan daerah lainnya di Kalteng, pemerintah provinsi maupun kabupaten, harus mendukung para petani secara maksimal, melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Termasuk peralatan penunjang yakni ragam alat mesin pertanian atau alsintan, sesuai dengan kebutuhan dan dilengkapi teknologi terkini. Hingga pada akhirnya pengembangan lahan oleh petani bisa dilakukan secara maksimal.
Menurut dia, Pulang Pisau harus menjadi contoh di bidang pertanian, tak hanya mengembangkan tanaman padi, namun juga sayur, buah-buahan, serta peternakan.
"Gubernur maupun bupati, saya minta ini bisa direncanakan dengan baik. Kami (Kementerian Pertanian) siap mendukung," jelas Syahrul.
Ia terus mendorong agar masyarakat untuk giat bertani. Sebab pertanian, merupakan masa depan orang yang tidak miskin.
Baca juga: Mentan perkirakan neraca beras hingga Desember masih surplus
"Kalau mau tidak miskin, maka bertanilah. Saya jaminannya," tegas Syahrul.
Bahkan menurutnya, bertani tak harus dilakukan di areal lahan yang luas, namun semua orang bisa memulainya di pekarangan rumahnya masing-masing. Jika bisa memanfaatkannya dengan baik, maka menjadi peluang ekonomi yang bagus untuk dikembangkan.
"Saat krisis, yang tetap berjalan dengan baik atau bertahan adalah pertanian karena semua perlu makan," terangnya.
Ia mengatakan, bisnis yang bisa berjalan dengan baik kedepannya adalah di bidang pertanian. Kerugian di pertanian, kalau salah niatnya dan tidak mengikuti manajemen yang benar.
Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi para Dirjen, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo dan para pejabat perwakilan berbagai instansi terkait lainnya, sekaligus berjumpa dengan para petani.
Pada lokasi tersebut, rombongan meninjau saluran sekunder dan tersier untuk pengairan sawah. Selain itu, acara juga dirangkai pemberian kredit usaha rakyat kepada sejumlah kelompok tani.
Syahrul juga mengungkapkan, kehadiran dirinya kembali ke Pulang Pisau, salah satunya guna memantapkan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo yang mungkin dalam waktu dekat akan hadir secara langsung.
"Pertanian di Kalteng, khususnya Kabupaten Pulang Pisau sudah cukup bagus, namun kedepan harus bisa lebih bagus lagi," katanya di Pulang Pisau, Kamis.
Hal itu ia ungkapkan saat menyampaikan sambutan di sela peninjauan lokasi 'food estate' dan padat karya tunai irigasi pada eks lahan gambut Desa Gadabung, Kecamatan Pandih Batu.
Baca juga: Kunjungi rawa untuk "food estate", Mentan: Ini tantangan yang bagus
Untuk itu dalam rencana pengembangan lahan di Pulang Pisau dan daerah lainnya di Kalteng, pemerintah provinsi maupun kabupaten, harus mendukung para petani secara maksimal, melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Termasuk peralatan penunjang yakni ragam alat mesin pertanian atau alsintan, sesuai dengan kebutuhan dan dilengkapi teknologi terkini. Hingga pada akhirnya pengembangan lahan oleh petani bisa dilakukan secara maksimal.
Menurut dia, Pulang Pisau harus menjadi contoh di bidang pertanian, tak hanya mengembangkan tanaman padi, namun juga sayur, buah-buahan, serta peternakan.
"Gubernur maupun bupati, saya minta ini bisa direncanakan dengan baik. Kami (Kementerian Pertanian) siap mendukung," jelas Syahrul.
Ia terus mendorong agar masyarakat untuk giat bertani. Sebab pertanian, merupakan masa depan orang yang tidak miskin.
Baca juga: Mentan perkirakan neraca beras hingga Desember masih surplus
"Kalau mau tidak miskin, maka bertanilah. Saya jaminannya," tegas Syahrul.
Bahkan menurutnya, bertani tak harus dilakukan di areal lahan yang luas, namun semua orang bisa memulainya di pekarangan rumahnya masing-masing. Jika bisa memanfaatkannya dengan baik, maka menjadi peluang ekonomi yang bagus untuk dikembangkan.
"Saat krisis, yang tetap berjalan dengan baik atau bertahan adalah pertanian karena semua perlu makan," terangnya.
Ia mengatakan, bisnis yang bisa berjalan dengan baik kedepannya adalah di bidang pertanian. Kerugian di pertanian, kalau salah niatnya dan tidak mengikuti manajemen yang benar.
Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi para Dirjen, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo dan para pejabat perwakilan berbagai instansi terkait lainnya, sekaligus berjumpa dengan para petani.
Pada lokasi tersebut, rombongan meninjau saluran sekunder dan tersier untuk pengairan sawah. Selain itu, acara juga dirangkai pemberian kredit usaha rakyat kepada sejumlah kelompok tani.
Syahrul juga mengungkapkan, kehadiran dirinya kembali ke Pulang Pisau, salah satunya guna memantapkan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo yang mungkin dalam waktu dekat akan hadir secara langsung.
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: