Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu Kota Surakarta mendorong seluruh siswa peserta Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) aktif dalam monitor pergerakan tahapan Pilkada 2020 di wilayah Solo.

"Jumlah peserta SKPP Bawaslu Kota Surakarta ada 33 peserta, menyusul menguatnya wacana Pilkada bakal dilaksanakan pada akhir tahun ini," kata Divisi Hubungan Antar Lembaga dan Pengawasan Bawaslu Surakarta, Muh Muttaqin, di Solo, Kamis.

Menurut Muh Muttaqin dari hasil Rapat Kerja dan Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), beberapa waktu lalu menguatkan wacana pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020.

Baca juga: Bawaslu siap lakukan pengawasan Pilkada 9 Desember

Peserta siswa SKPP tersebut telah mendapatkan pembekalan dari Bawaslu RI terkait liku-liku pengawasan Pilkada di masing-masing daerah melalui media dalam jaringan (Daring) atau secara online. Setelah melaksanakan pembelajaran daring selama kurang lebih sebulan, peserta juga mendapatkan sistem evaluasi dilaksanakan disetiap materinya.

Menurut Muttaqin pembelajaran peserta SKPP tersebut dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 30 Mei 2020, sedangkan tanggal 1 hingga 15 Juni dilaksanakan pembelajaran secara diskusi.

"Dari hasil evaluasi Bawaslu RI peserta yang dinyatakan lulus dari pembelajaran daring sebanyak 30 orang, sedangkan tiga lainnya dinyatakan tidak lulus karena tidak memenuhi ambang batas nilai evaluasi pembelajaran daring.

"Kami intinya sangat berterima kasih terhadap seluruh partisipasi aktif para peserta SKPP yang dibina melalui media daring. Kami berharap ke depan agar seluruh peserta daring baik lulus maupun tidak lulus tetap menjadi partisipan pengawas di tingkat masyarakat," katanya.

Dia meminta agar 33 peserta SKPP tetap mengikuti pertemuan secara daring yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kota Surakarta pada Jumat (12/6).

"Kami telah menghubungi ke-33 peserta SKPP itu, untuk bisa aktif dalam pertemuan daring sebagai bentuk pengkaderan pengawas partisipatif. Sebanyak 30 orang yang lolos sudah dapat dihubungi semua untuk bisa partisipasi aktif baik melalui grup maupun uji coba video conference," katanya.

Namun, tiga orang lainnya yang tidak lolos memang sejak awal tidak bisa aktif dan tidak bisa dihubungi, mungkin ini juga yang menyebabkan mereka tidak lolos.

Baca juga: Bawaslu Kepri upayakan tidak tambah anggaran pilkada
Baca juga: Bawaslu Kalsel ingatkan petahana tak politisasi bansos COVID-19