Jambi (ANTARA News) - Penderita penyakit HIV/AIDS selama kurun waktu sembilan tahun di Kota Jambi terus bertambah, kata Pjs Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Sahlian Lubis, Selasa.

Sejak tahun 1999 hingga Mei 2009 jumlah penderita HIV di Jambi tercatat 218 orang, sedangkan penderita AIDS sebanyak 122 orang, dan berdasarkan data, fluktuasinya hampir setiap tahun penderitanya terus bertambah, katanya saat menghadiri pertemuan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).

Ia mengatakan, salah satu penyebab meningkatnya penderita AIDS antara lain meningkatnya kebebasan berhubungan antara lawan jenis dan tingkat pengetahuan masyarakat akan hubungan seksual juga masih rendah.

"Kebanyakan kasus yang terjadi akibat kurangnya pengetahuan akan kesehatan dalam hubungan seksual. Masyarakat khususnya kaum muda juga mengalami kebebasan dalam berhubungan seksual," tuturnya.

Syahlian memperkirakan jumlah penderita virus HIV/AIDS di Kota Jambi bisa saja terus bertambah, jika pola kehidupan dan pengetahuan masyarakat akan kehidupan seksual masih rendah.

Hal tersebut juga bisa diakibatkan keengganan masyarakat dalam memeriksakan kesehatan jika sewaktu-waktu mengalami gangguan kesehatan tubuh.

Untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS, pihaknya telah seringkali memberikan sosialisasi akan pentingnya hidup sehat, khususnya dalam hal hubungan seksual, sebab, paling banyak penyebaran HIV/AIDS ditimbulkan melalui hubungan seksual.

"Salah satu cara aman adalah menggunakan kondom, namun yang paling aman dan penting setia terhadap pasangan," katanya.

Menurut dia, HIV/AIDS ataupun virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.

Penularannya dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

"Obat HIV/AIDS hingga kini belum ditemukan. Untuk itu penting bagi kita tahu apa sebenarnya HIV/AIDS serta bagaimana pencegahannya," tuturnya.

Ia berharap masyarakat waspada dan benar-benar tahu bagaimana pencegahannya, khususnya bagi kalangan muda, sebab sebagian besar penderitanya kaum muda dalam masa produktif.(*)