Batam (ANTARA News) - Harga kangkung naik hingga 250 persen dari Rp3.000 per kg menjadi Rp8.000 per kg di Batam karena petani mudik Lebaran.

"Harga sayur naik karena petaninya mudik Lebaran dan menyebabkan pasokan berkurang," kata pedagang sayur Pasar Penuin, Awi, saat kunjungan sidak DPRD Kota Batam, Senin.

Ia mengatakan, sebenarnya tanaman kangkung siap dipanen, namun karena petani mudik Lebaran tidak ada yang memanen.

Tidak seperti kebutuhan lain yang diimpor atau didatangkan dari daerah lain di Indonesia, pasokan sayuran seperti kangkung, bayam, dan kubis berasal dari petani di Barelang.

Permintaan yang meningkat diiringi berkurangnya pasokan menyebabkan harga daun kangkung melejit, kata dia.

"Warga Batam gemar makan sayur saat buka puasa atau sahur" kata dia.

Sementara itu, harga daun bayam naik dari Rp3.000 per kg menjadi Rp5.000 per kg, sedangkan harga sayuran lain naik rata-rata 30-40 persen.

Anggota DPRD Kota Batam, Nurlela, mengatakan selain karena hukum pasar, kenaikan harga sayuran karena harga sewa lapak yang juga meningkat.

"Saya pikir, faktor utama kenaikan harga karena harga sewa lapak yang mencapai Rp2,5 juta per bulan saat menjelang puasa. Padahal pada 2008, harga sewa hanya Rp1,5 juta," kata dia.

Anggota DPRD Kota Batam lain, Asmin Patros, mengatakan kenaikan harga lebih karena hukum pasar karena permintaan naik sedangkan pasokan berkurang.

Sayuran, kata dia, tidak seperti bahan kebutuhan lain di Batam, yang harganya ditentukan dari biaya produksi.

"Sayur dipasok dari Barelang, jadi tidak ada biaya distribusi," kata dia.

Dia mengatakan DPRD akan meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kota Batam untuk terus memantau dan mengendalikan harga menjelang Lebaran.(*)