Pasien COVID-19 sembuh di Surabaya sebagian besar perempuan
10 Juni 2020 15:23 WIB
Seorang warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 membawa spanduk bertuliskan ucapan terima kasih kepada tenaga medis saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya, Jumat (5/6/2020). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya menyebutkan pasien COVID-19 yang sembuh di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu sebagian besar adalah pasien perempuan.
"Pasien COVID-19 yang sembuh lebih banyak perempuan dibanding lak-laki dengan persentase 51 persen," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanit saat di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Baca juga: 867 pasien COVID-19 di Surabaya dinyatakan sembuh
Menurut dia, pasien yang resmi dinyatakan sembuh pada Selasa (9/6) ada 56 orang yang terdiri dari 45 pasien Hotel Asrama Haji dan 11 pasien rawat jalan isolasi mandiri. Sehingga total angka kesembuhan COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 923 pasien atau 26,84 persen.
"Angka kesembuhan per 9 Juni 2020 sebesar 26,84 persen. Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif hasil tes usapnya berturut-turut selama dua kali," katanya.
Baca juga: 742 pasien positif COVID-19 di Surabaya sembuh
Febria memaparkan tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut.
"Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi positif COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Seorang nenek 89 tahun di Probolinggo sembuh dari COVID-19
Selain itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45–54 tahun atau usia produktif. Tidak hanya itu, pasien COVID-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding lak-laki dengan persentase 51 persen.
Meskipun pasien-pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh, lanjut dia, bukan berarti abai dengan kesehatannya. Ia meminta mereka tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, jaga jarak dan menjaga terus imunitasnya.
"Tetap walaupun sembuh protokol kesehatan juga harus diperhatikan. Kalau yang sudah sembuh memang tidak dipantau lagi, makanya mereka harus menata dirinya sediri supaya terus sehat," katanya.
Baca juga: Total pasien COVID-19 sembuh di Probolinggo mencapai 81 orang
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien COVID-19 itu bisa disembuhkan. Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien COVID-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
"Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua," katanya.
Baca juga: Enam pasien sembuh, Pemkot Malang minta warga tetap patuhi protokol
"Pasien COVID-19 yang sembuh lebih banyak perempuan dibanding lak-laki dengan persentase 51 persen," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanit saat di Balai Kota Surabaya, Rabu.
Baca juga: 867 pasien COVID-19 di Surabaya dinyatakan sembuh
Menurut dia, pasien yang resmi dinyatakan sembuh pada Selasa (9/6) ada 56 orang yang terdiri dari 45 pasien Hotel Asrama Haji dan 11 pasien rawat jalan isolasi mandiri. Sehingga total angka kesembuhan COVID-19 di Kota Surabaya mencapai 923 pasien atau 26,84 persen.
"Angka kesembuhan per 9 Juni 2020 sebesar 26,84 persen. Pasien yang sembuh ini pastinya sudah negatif hasil tes usapnya berturut-turut selama dua kali," katanya.
Baca juga: 742 pasien positif COVID-19 di Surabaya sembuh
Febria memaparkan tren kesembuhan di Kota Pahlawan terus mengalami peningkatan terutama bagi orang tanpa gejala (OTG). Hampir setiap hari selalu ada angka kesembuhan dari pasien berstatus sebagai OTG tersebut.
"Kalau pasien yang OTG-OTG itu memang cepat sebab imunitas tubuhnya kuat dan tidak ada gejala. Meskipun dia juga terkonfirmasi positif COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Seorang nenek 89 tahun di Probolinggo sembuh dari COVID-19
Selain itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun merinci dari 923 pasien sebagian besar dari usia 45–54 tahun atau usia produktif. Tidak hanya itu, pasien COVID-19 yang sembuh lebih tinggi perempuan dibanding lak-laki dengan persentase 51 persen.
Meskipun pasien-pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh, lanjut dia, bukan berarti abai dengan kesehatannya. Ia meminta mereka tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, jaga jarak dan menjaga terus imunitasnya.
"Tetap walaupun sembuh protokol kesehatan juga harus diperhatikan. Kalau yang sudah sembuh memang tidak dipantau lagi, makanya mereka harus menata dirinya sediri supaya terus sehat," katanya.
Baca juga: Total pasien COVID-19 sembuh di Probolinggo mencapai 81 orang
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelaskan banyaknya pasien yang sembuh ini bisa menjadi bukti bahwa pasien COVID-19 itu bisa disembuhkan. Selain itu, tren kesembuhan yang terus meningkat ini akan menjadi penyemangat baru bagi para pasien COVID-19 yang sampai saat ini masih terus di rawat di rumah sakit.
"Namun, meskipun sembuh kita harus selalu menjaga kesehatan kita dan yang paling penting harus terus menjaga protokol kesehatan, jangan sampai lalai dan ceroboh. Pasti kita bisa melewati ini semua," katanya.
Baca juga: Enam pasien sembuh, Pemkot Malang minta warga tetap patuhi protokol
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: