Kemenkop gandeng Taspen dukung ASN berwirausaha melalui "Kios Warga"
10 Juni 2020 13:40 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat meresmikan program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga secara virtual, Rabu (10/6/2020), mengapresiasi PT Taspen (Persero) yang menginisiasi program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga bagi para ASN dan pensiunan. ANTARA/Hanni Sofia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng PT Taspen (Persero) untuk mendukung sekaligus meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan dengan mengembangkan program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat meresmikan program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga secara virtual, Rabu, mengapresiasi PT Taspen (Persero) yang menginisiasi program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga bagi para ASN dan pensiunan.
“Program ini kami rasa sangat tepat untuk menjaga kesejahteraan para ASN dan pensiunan di hari tua,” kata Teten.
Turut berpartisipasi dalam acara ini antara lain Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria BR Simanungkalit, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih beserta jajaran, Komisaris Utama Taspen Franciscus M. A. Sibarani, Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto, PT Jaring Sistema Semesta, dan para pengusaha Kios Warga.
“Kios atau warung merupakan satu gerakan ekonomi kerakyatan yang sering kita jumpai di area pemukiman dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Karena itu, Kios Warga ini diharapkan bisa sebagai salah satu solusi khususnya untuk mendapatkan pasokan barang-barang yang akan dijual di warung dan naiknya harga barang-barang tersebut,” ujar Teten Masduki.
Menkop dan UKM mengemukakan masa pandemi ini mengubah pola konsumsi masyarakat dari offline menuju online.
Pemenuhan kebutuhan yang awalnya dapat dilakukan dengan cara konvensional, mulai bergeser menuju digital. Menurut dia, kios atau warung dapat melakukan adaptasi turut berevolusi menjadi warung modern.
Modernisasi warung atau kios ini merupakan upaya untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital. Kios retail yang modern dan berbasis digital melalui pemanfaatan teknologi, akan membantu penerapan sistem inventori, pemesanan secara online, pembayaran digital dan pengaturan tata letak produk yang menarik dan bersih.
“Saat ini, pemerintah gencar mendorong produk-produk KUMKM melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia, kios atau warung diharapkan menjadi bagian dari gerakan program tersebut dengan menyediakan ruang bagi penjualan produk-produk KUMKM,” kata Menteri.
Baca juga: ASN Kemenkop rintis usaha sambel hingga teri goreng
Baca juga: Kemenkop ajak pelaku UMKM terdampak COVID segera bangkit kembali
Kios Warga merupakan layanan extra miles dari Taspen kepada ASN dan pensiunan demi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN di hari tua.
Taspen bekerja sama dengan PT Jaring Sistema Semesta (JSS) sebagai konsolidator penyedia barang dan jasa dalam rangka mendukung program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mengingat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
UMKM akan mendapatkan dukungan penguatan usaha berupa pembiayaan usaha kios dengan harga produk yang sangat menguntungkan margin mencapai 18 persen, digital product payment point online bank (PPOB), aplikasi penjualan dan aplikasi ordering sehingga proses bisnis dapat di review menjadi bankable dan QR payment melalui modal usaha kredit dari mitra bayar Taspen yang saat ini bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih menyatakan peserta Taspen saat ini terdiri dari peserta aktif 4.049.713 orang dan penerima pensiun 2.755.101 orang dan setelah pensiun, rata-rata para peserta Taspen akan berkurang pendapatannya dibandingkan dengan yang mereka dapatkan pada saat masih aktif bekerja.
Sebagai “second career” setelah pensiun dan mempersiapkan aktivitas yang produktif di masa pensiun, Kios Warga hadir untuk ASN yang dimotivasi untuk menjadi entrepreneur dan membuka usaha sehingga mereka dapat mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena mereka tetap produktif di hari tua.
‘’Besarnya minat pegawai ASN yang akan memasuki pensiun untuk berwirausaha. Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap pemilik Kios Warga yang telah dan ada dan membuka calon wirausaha baru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia’’ katanya.
Bagi peserta Taspen, alur menjadi wirausaha Kios Warga sangat mudah. ASN dan Pensiunan melakukan pengajuan dan dilakukan validasi dengan pengisian form, validasi lokasi, validasi tempat usaha, dan validasi dari bagian financing.
Terdapat 2 paket start up modal usaha dengan benefit pengiriman barang, rak, alat transaksi pintar (ATP) penyusunan barang dan pelatihan pemilik. Ukuran kios dan jenis barang dagangan dibedakan dengan harga modal usaha yakni Rp25 juta dan Rp40 juta.
Pemilik toko akan mendapat kemudahan dalam memesan barang, pengantaran order barang, dan dalam pencatatan transaksi keuangan.
Baca juga: Pemerintah alokasi Rp4,967 triliun tambahan subsidi bunga KUR
Baca juga: Teten sebut UMKM berpeluang berkembang di tengah pandemi COVID-19
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat meresmikan program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga secara virtual, Rabu, mengapresiasi PT Taspen (Persero) yang menginisiasi program Wirausaha Pintar melalui Kios Warga bagi para ASN dan pensiunan.
“Program ini kami rasa sangat tepat untuk menjaga kesejahteraan para ASN dan pensiunan di hari tua,” kata Teten.
Turut berpartisipasi dalam acara ini antara lain Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria BR Simanungkalit, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir, Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih beserta jajaran, Komisaris Utama Taspen Franciscus M. A. Sibarani, Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto, PT Jaring Sistema Semesta, dan para pengusaha Kios Warga.
“Kios atau warung merupakan satu gerakan ekonomi kerakyatan yang sering kita jumpai di area pemukiman dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga. Karena itu, Kios Warga ini diharapkan bisa sebagai salah satu solusi khususnya untuk mendapatkan pasokan barang-barang yang akan dijual di warung dan naiknya harga barang-barang tersebut,” ujar Teten Masduki.
Menkop dan UKM mengemukakan masa pandemi ini mengubah pola konsumsi masyarakat dari offline menuju online.
Pemenuhan kebutuhan yang awalnya dapat dilakukan dengan cara konvensional, mulai bergeser menuju digital. Menurut dia, kios atau warung dapat melakukan adaptasi turut berevolusi menjadi warung modern.
Modernisasi warung atau kios ini merupakan upaya untuk mengakselerasi pemerataan ekonomi di Indonesia secara digital. Kios retail yang modern dan berbasis digital melalui pemanfaatan teknologi, akan membantu penerapan sistem inventori, pemesanan secara online, pembayaran digital dan pengaturan tata letak produk yang menarik dan bersih.
“Saat ini, pemerintah gencar mendorong produk-produk KUMKM melalui gerakan Bangga Buatan Indonesia, kios atau warung diharapkan menjadi bagian dari gerakan program tersebut dengan menyediakan ruang bagi penjualan produk-produk KUMKM,” kata Menteri.
Baca juga: ASN Kemenkop rintis usaha sambel hingga teri goreng
Baca juga: Kemenkop ajak pelaku UMKM terdampak COVID segera bangkit kembali
Kios Warga merupakan layanan extra miles dari Taspen kepada ASN dan pensiunan demi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN di hari tua.
Taspen bekerja sama dengan PT Jaring Sistema Semesta (JSS) sebagai konsolidator penyedia barang dan jasa dalam rangka mendukung program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mengingat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
UMKM akan mendapatkan dukungan penguatan usaha berupa pembiayaan usaha kios dengan harga produk yang sangat menguntungkan margin mencapai 18 persen, digital product payment point online bank (PPOB), aplikasi penjualan dan aplikasi ordering sehingga proses bisnis dapat di review menjadi bankable dan QR payment melalui modal usaha kredit dari mitra bayar Taspen yang saat ini bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih menyatakan peserta Taspen saat ini terdiri dari peserta aktif 4.049.713 orang dan penerima pensiun 2.755.101 orang dan setelah pensiun, rata-rata para peserta Taspen akan berkurang pendapatannya dibandingkan dengan yang mereka dapatkan pada saat masih aktif bekerja.
Sebagai “second career” setelah pensiun dan mempersiapkan aktivitas yang produktif di masa pensiun, Kios Warga hadir untuk ASN yang dimotivasi untuk menjadi entrepreneur dan membuka usaha sehingga mereka dapat mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena mereka tetap produktif di hari tua.
‘’Besarnya minat pegawai ASN yang akan memasuki pensiun untuk berwirausaha. Kami akan terus melakukan pendampingan terhadap pemilik Kios Warga yang telah dan ada dan membuka calon wirausaha baru dari berbagai daerah di seluruh Indonesia’’ katanya.
Bagi peserta Taspen, alur menjadi wirausaha Kios Warga sangat mudah. ASN dan Pensiunan melakukan pengajuan dan dilakukan validasi dengan pengisian form, validasi lokasi, validasi tempat usaha, dan validasi dari bagian financing.
Terdapat 2 paket start up modal usaha dengan benefit pengiriman barang, rak, alat transaksi pintar (ATP) penyusunan barang dan pelatihan pemilik. Ukuran kios dan jenis barang dagangan dibedakan dengan harga modal usaha yakni Rp25 juta dan Rp40 juta.
Pemilik toko akan mendapat kemudahan dalam memesan barang, pengantaran order barang, dan dalam pencatatan transaksi keuangan.
Baca juga: Pemerintah alokasi Rp4,967 triliun tambahan subsidi bunga KUR
Baca juga: Teten sebut UMKM berpeluang berkembang di tengah pandemi COVID-19
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: