Banda Aceh (ANTARA News) - Macan dahan (Neofelis nebulosa) yang dirawat Balai Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh mati setelah mengalami gangguan pencernaan.

"Penyebab utama kematiannya adalah gangguan pencernaan yang telah menimbulkan berbagai penyakit lain," kata Kepala BKSDA Provinsi Aceh, Abubakar Chek Mat, di Banda Aceh, Senin.

Macan dahan atau juga disebut "Clouded leopard" itu dirawat BKSDA sejak Jumat (11/9) dan telah menjalani berbagai perawatan berupa pemberian suntikan antibiotik dan vitamin.

Macan yang diperkirakan berusia dua tahun itu dibawa oleh Dinas Kehutanan Calang Kabupaten Aceh Jaya dalam keadaan kurus. Ia hanya memiliki berat badan 15,5 kg. Sedangkan normal hewan seusianya memiliki berat 40 kg.

"Ia mengalami malnutrisi dan dalam ususnya ditemukan sejenis handuk. Selain itu juga terdapat cacing paru-paru, cacing pita di usus dan ekto parasit," tambahnya.

Gangguan pencernaan tersebut kemungkinan akibat masalah makanannya sebab hewan langka yang sering turun ke pemukiman itu sudah diberikan makanan oleh warga.

Selain itu, macan yang menerkam M Said (50) warga desa Kampung Baroh Pucok Pante Kuyun, Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya, itu juga mengalami benturan sehingga kedua matanya merah dan terdapat luka-luka pada tubuhnya.

Meskipun telah dilakukan berbagai upaya seperti pemberian infus antibiotik, vitamin, dan penambah darah namun karena kondisinya sangat lemas maka tidak tertolong lagi.

Spesies sejenis kucing yang langka tersebut menurut warga sekitar kerap turun dari hutan dan diberi makan oleh M Said. Namun pada Rabu (9/9) macan dahan itu menerkam M Said sehingga menyebabkan luka cakar serius pada leher dan punggung.

Setelah peristiwa tersebut warga bersama ranger setempat langsung menangkap hewan yang memiliki panjang tubuh satu meter itu dan membawa binatang itu ke Dishut Calang.
(*)