Lebak, Banten (ANTARA) - Pasien positif terjangkit COVID-19 di Kabupaten Lebak Provinsi Banten meningkat hingga mencapai 10 kasus dari sebelumnya tiga kasus, sehingga masyarakat harus mewaspadai penularan penyakit yang mematikan itu.

"Semua pasien COVID-19 itu hasil rapid test secara massal yang dilakukan tugas gugus dan dilanjutkan pemeriksaan swab ke Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Sulsel melonjak 180 kasus

Meningkatnya kasus COVID-19 tersebut akibat kontak badan dengan pasien yang sebelumnya sudah dinyatakan positif terpapar virus corona.

Saat ini, jumlah pasien COVID-19 tercatat 10 orang tersebar di Kecamatan Cihara dua orang, Warunggunung dua orang, Maja dua orang, Cikulur satu orang, Cimarga satu orang, Malingping satu orang dan Cirinten satu orang.

Baca juga: Positif COVID-19 dekati 700 kasus, Palembang perlu swab masif

Para pasien COVID-19 itu diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah juga ada yang mendapatkan perawatan medis di RSUD Banten.

Bahkan, dari 10 kasus pasien COVID-19 itu diantaranya seorang penderita sembuh dan mereka sudah kembali ke rumahnya.

Baca juga: Kasus kematian akibat COVID-19 di NTB bertambah tiga orang

Namun, pihaknya hingga kini belum menerima laporan korban meninggal dunia akibat COVID-19.

"Kami minta warga agar tetap mewaspadai penyebaran pandemi COVID-19 itu," katanya menjelaskan.

Untuk mengantisipasi pencegahan COVID-19, kata dia, pihaknya akan melakukan "tracking" terhadap ruang lingkup pasien yang dinyatakan positif COVID-19.

Pelaksanaan "tracking" dan penyelidikan epidemiologi untuk mencari kontak erat kasus dan melakukan swab terhadap warga yang kontak badan dengan yang sebelumnya dinyatakan positif corona.

"Kami berharap dengan tracking itu dapat mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Ia mengajak masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan membudayakan hidup bersih dan sehat.

Selain itu juga melakukan penyemprotan disinfektan dan menghindari keramaian juga tidak berkerumun karena sangat berpotensi penularan virus corona.

"Kami minta warga agar lebih banyak tinggal di rumah untuk mencegah COVID-19 itu," ujarnya.