Gorontalo (ANTARA) - Desainer busana Gorontalo Agus Lahinta mengkampanyekan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 melalui karya jaket bermotif kain sulaman khas Gorontalo, karawo.

"Ide ini berawal dari COVID-19 yang melibas para pelaku usaha, namun disini saya melihat ada yang dapat dilakukan dengan adanya momen ini dan menciptakan produk fesyen yang memiliki berbagai manfaat," ujar Agus di Gorontalo, Selasa.

Berawal dari hal tersebut, ia membuat jaket yang bisa menjadi pelindung diri agar aman dari COVID-19 dan juga pendukung fesyen atau bisa bergaya.

"Pada jaket keluaran saya ini juga dilengkapi dengan kata-kata kampanye positif seperti tulisan Jaga Jarak, If You Can Read This You Are Too Close, Stop COVID-19 dan Physical Distancing," kata pemilik galeri Rumah Karawo tersebut.

Baca juga: Balitbangkes akui hasil uji spesimen BPOM Gorontalo

Baca juga: Pemprov Gorontalo bagikan bantuan pangan untuk 2.000 KPM di Boalemo


Sehingga saat keluar rumah, siapa saja yang mengenakan jaket tersebut dapat berperan untuk kampanye protokol kesehatan dan bisa tetap bergaya.

"Alhamdulillah sejak pertama dirilis, semua sampel sudah ludes terjual dan sudah banyak pemesan yang masuk dalam daftar, karena kita membuatnya sesuai pesanan," kata dia, lagi.

Desainer Gorontalo yang telah dua kali tampil pada fesyen di New York, Amerika Serikat, sebanyak dua kali ini juga mengatakan jika jaket tersebut dilengkapi dengan masker modis bermotif sulam karawo.

"Jadi disamping kita menjual jaket, pengguna juga lebih aman karena kita memproduksi masker. Untuk harga dimulai dari Rp750 ribu hingga Rp850 ribu untuk setiap paket jaket dan masker," katanya.*

Baca juga: Sekda Gorontalo Utara pantau simulasi normal baru di sekolah

Baca juga: Delapan kasus baru COVID-19 di Gorontalo, 5 tenaga kesehatan

Seorang calon pembeli melihat jaket bermotif sulam karawo khas Gorontalo bertemakan protokol kesehatan karya desainer busana, Agus Lahinta di galeri Rumah Karawo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (9/6/2020). Jaket bertemakan protokol kesehatan yang dijual dengan harga Rp750 ribu hingga Rp850 ribu per buah tersebut dibuat sebagai salah satu upaya kampanye penerapan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Adiwinata Solihin