Perusahaan Korsel sebut tes obat anti-parasit efektif untuk COVID-19
9 Juni 2020 19:36 WIB
Teknisi lab menyusun botol berisi obat virus corona (COVID-19) pengembangan remdesivir di Gilead Sciences, La Verne, California, AS (18/3/2020). ANTARA/REUTERS/HO-Gilead Sciences Inc/aa. (ANTARA/Gilead Sciences)
Seoul (ANTARA) - Perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical, mengumumkan bahwa obat anti-parasit, niclosamide, efektif menghilangkan virus corona baru (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19, dari paru-paru hewan dalam proses uji coba.
Produsen obat di seluruh dunia saat ini berlomba-lomba untuk mengembangkan formula untuk menyembuhkan COVID-19, penyakit yang telah menewaskan lebih dari 400.000 orang sejak pertama kali mewabah di China akhir tahun lalu.
Baca juga: Dokter Inggris uji ibuprofen pada pasien corona yang sulit bernapas
Baca juga: Studi: vitamin K dalam bayam, telur dan keju bantu cegah COVID-19
Daewoong mengatakan hasil uji coba menunjukkan obat anti-virusnya mampu menyembuhkan penyakit yang menyerang jaringan paru-paru musang serta mencegah terjadinya peradangan. Perusahaan itu berencana mengadakan uji coba klinis atau tes obat terhadap manusia pada Juli 2020.
Tiga perusahaan lainnya di beberapa negara juga menguji coba niclosamide sebagai obat COVID-19. Namun, hanya Daewoong yang mengembangkan obat itu agar tidak untuk dikonsumsi secara oral atau lewat mulut.
Daewoong menguji coba obat itu ke musang selama tiga bulan.
"Berdasarkan hasil uji coba positif terhadap hewan, kami berencana melengkapinya dengan uji coba klinis ke manusia dan mendapatkan izin untuk obat COVID-19 pada akhir tahun ini," kata Direkur Eksekutif Daewoong Pharma, Jeon Seng-ho.
Sejauh ini, belum ada obat COVID-19 yang tersedia dan beberapa uji klinis obat anti-virus belum memberikan hasil yang final.
Nilai saham Daewoong Pharma naik 48,2 persen pada tiga hari terakhir setelah pengumuman hasil uji coba itu pada pekan lalu. Saham perusahaan itu juga masih naik pada Selasa ini (9/6).
Sumber: Reuters
Baca juga: Protein plasma darah pasien COVID-19 dapat prediksi kondisi pasien
Baca juga: Perusahaan farmasi Ukraina mulai uji klinis obat COVID-19
Baca juga: Kuba sebut dua obat COVID-19 buatannya ampuh tekan angka kematian
Produsen obat di seluruh dunia saat ini berlomba-lomba untuk mengembangkan formula untuk menyembuhkan COVID-19, penyakit yang telah menewaskan lebih dari 400.000 orang sejak pertama kali mewabah di China akhir tahun lalu.
Baca juga: Dokter Inggris uji ibuprofen pada pasien corona yang sulit bernapas
Baca juga: Studi: vitamin K dalam bayam, telur dan keju bantu cegah COVID-19
Daewoong mengatakan hasil uji coba menunjukkan obat anti-virusnya mampu menyembuhkan penyakit yang menyerang jaringan paru-paru musang serta mencegah terjadinya peradangan. Perusahaan itu berencana mengadakan uji coba klinis atau tes obat terhadap manusia pada Juli 2020.
Tiga perusahaan lainnya di beberapa negara juga menguji coba niclosamide sebagai obat COVID-19. Namun, hanya Daewoong yang mengembangkan obat itu agar tidak untuk dikonsumsi secara oral atau lewat mulut.
Daewoong menguji coba obat itu ke musang selama tiga bulan.
"Berdasarkan hasil uji coba positif terhadap hewan, kami berencana melengkapinya dengan uji coba klinis ke manusia dan mendapatkan izin untuk obat COVID-19 pada akhir tahun ini," kata Direkur Eksekutif Daewoong Pharma, Jeon Seng-ho.
Sejauh ini, belum ada obat COVID-19 yang tersedia dan beberapa uji klinis obat anti-virus belum memberikan hasil yang final.
Nilai saham Daewoong Pharma naik 48,2 persen pada tiga hari terakhir setelah pengumuman hasil uji coba itu pada pekan lalu. Saham perusahaan itu juga masih naik pada Selasa ini (9/6).
Sumber: Reuters
Baca juga: Protein plasma darah pasien COVID-19 dapat prediksi kondisi pasien
Baca juga: Perusahaan farmasi Ukraina mulai uji klinis obat COVID-19
Baca juga: Kuba sebut dua obat COVID-19 buatannya ampuh tekan angka kematian
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: