Jakarta (ANTARA) - Sepanjang tahun 2019, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp135,57 triliun, didukung pendapatan layanan digital Telkom yang tumbuh pesat mencapai 30 persen dari tahun sebelumnya.
“Pencapaian bisnis digital sepanjang 2019 merefleksikan tingginya kebutuhan serta potensi ekonomi digital Indonesia yang harus terus digali dan dimaksimalkan. Industri bisnis digital adalah industri yang sangat dinamis dan disruptive dengan persaingan tinggi,” kata Direktur Digital Business Telkom Faizal R. Djoemadi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut Faizal, layanan digital Telkom yang dikategorikan ke dalam Digital Platform dan Digital Services baik untuk B2B maupun B2C seperti video, games, music, advertising ini, selama 2019 lalu mengkontribusi sekitar 6 persen dari pendapatan konsolidasi perseroan.
Kontribusi pendapatan layanan digital terhadap total pendapatan perusahaan untuk beberapa perusahaan telko regional juga menunjukkan angka di kisaran 6 persen hingga 8 persen seperti di Singapura, Korea Selatan maupun China.
Layanan Digital Services tersedia baik untuk segmen Consumer (B2C) maupun segmen Enterprises (B2B) seperti layanan Digital Advertising, Digital Content, dan e-Commerce, sedangkan layanan Digital Platform di antaranya adalah layanan IPTV, Data Center, Cloud Computing, Internet of Things, Big Data, serta Payment/Blockchain.
“Saya bersama dengan seluruh talenta terbaik di Bisnis Digital Telkom terus berinovasi, bertransformasi, dan beradaptasi dengan kebutuhan serta tren yang ada. Di sisi lain, juga tidak henti berupaya menyediakan akses digital kepada seluruh masyarakat sebagai fondasi infrastruktur ekosistem ekonomi digital yang semakin maju,” ujar Faizal.
Sejalan dengan transformasi perusahaan untuk menjadi digital telco, Telkom mencanangkan fokus pada 3 pilar domain bisnis yakni digital connectivity, digital platform, dan digital service. Khusus di digital platform, Telkom bertekad untuk mengakselerasi kapabilitas perusahaan melalui pembangunan Data Center dan Cloud sebagai dasar pengembangan digital service ke depan.
Di samping itu juga platform lain yang menjadi fokus peningkatan kapabilitas perusahaan mencakup pengembangan Internet of Thing, Big Data, Artificial Intelligent, Security, dan Payment/Blockchain.
Secara strategis keenam pilar strategis digital platform ini diarahkan untuk mampu memberikan solusi bagi penyediaan platform digital di berbagai industri yang menjadi prioritas utama yakni Logistic/Transportation, Finance, Health, Education, dan Government. Sedangkan segmen enterprise khususnya UMKM menjadi fokus peningkatan penetrasi layanan digital mengingat segmen ini merupakan penggerak utama ekonomi digital Indonesia.
Di era digital dan industri yang disruptive, pengembangan produk-produk digital menjadi ujung tombak seluruh lini industri tanah air.
“Bersamaan dengan peningkatan penetrasi internet perseroan terus mengikuti perkembangan industri yang semakin dinamis. Bertransformasi dan memperluas jangkauan bisnis digital Telkom melalui beragam upaya kerja sama strategis, akuisisi, serta pengembangan produk yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan seluruh pelanggan kami,” kata Faizal R. Djoemadi.
Baca juga: Ekonom sebut sektor teknologi informasi kebal terhadap dampak pandemi
Baca juga: Telkom bukukan pendapatan Rp135,57 triliun pada 2019
Baca juga: Telkom diskusikan pembukaan akses Netflix
Bisnis digital TelkomGroup topang pendapatan jangka panjang
9 Juni 2020 18:59 WIB
Logo Telkom indonesia. ANTARA/HO-PT Telkom
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: