Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Norwegia menawarkan empat unit
pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia, kata Asisten
Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Imam Wahyudi,
Jumat.
Ditemui ANTARA di ruang kerjanya di Jakarta, ia
mengatakan, empat unit Hercules tipe H itu sebelumnya telah digunakan
angkatan udara Norwegia.
"Karenanya mereka (Pemerintah Norwegia) akan melakukan retrovit atau
peremajaan terhadap empat Hercules tersebut sebelum diberikan kepada
Indonesia," katanya.
Imam mengatakan, empat unit Hercules tipe H yang ditawarkan tersebut
keseluruhannya bernilai 66 juta dolar AS. "Ya dengan harga segitu,
lumayan juga untuk menambahkan kekuatan skadron Hercules kita, jika
pemerintah Indonesia tertarik membelinya," katanya menambahkan.
Sebelumnya, AS menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.
Bantuan berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign
Military Financing (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut
berat Hercules.
Australia menawarkan Hercules Tipe J, namun pesawat dari Australia
masih jangka panjang, kendati prosesnya sudah dilaksanakan sejak
sekarang, namun realisasinya masih lama.
Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules berbagai
tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130 BT
dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan unit.
Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan memelihara
C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal service life extension
programmed (SLEP), inspection repair as necessary (IRAN), dan program
retrofit dengan biaya 51 juta dolar AS untuk empat pesawat agar dapat
bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.
"Kini dari empat Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua
telah selesai, dan dua sisanya masing-masing diremajakan di Singapura
dan Depo Pemeliharaan 10 TNI AU," demikian Imam.(*)
Norwegia Tawarkan Empat Hercules
11 September 2009 18:00 WIB
(istimewa/ANTARA)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: