Palembang (ANTARA) - Warga Kota Palembang yang positif COVID-19 terus bertambah dan mendekati 700 kasus sehingga proses transisi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar menuju normal baru perlu didorong dengan uji swab masif

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumsel Yusri, Senin, mengatakan masyarakat perlu mengecek kondisi lewat uji swab, baik uji mandiri maupun memanfaatkan gelaran uji swab gratis yang mulai marak.

"Banyaknya uji swab gratis dampaknya sangat baik karena indikator penyebaran COVID-19 akan terlihat lebih jelas," ujarnya.

Baca juga: PSBB Palembang tahap II jadi fase persiapan normal baru
Baca juga: IKA Unsri-BNI inisiasi tes swab 300 tenaga kesehatan Sumatera Selatan


Menurut dia indikator penyebaran COVID-19 di Sumsel termasuk Palembang belum dapat dinilai karena uji swab di laboratorium belum stabil, penambahan kasus saat ini merupakan hasil pemeriksaan harian yang masih fluktuatif.

Sementara warga Palembang positif COVID-19 hingga 8 Juni telah mencapai 692 kasus, terpaut jauh dari Kabupaten Banyuasin yang berada di posisi kedua dengan 81 kasus.

Namun Kota Palembang yang sejak 17 April 2020 berstatus zona merah juga menyumbang angka kesembuhan tertinggi dengan 214 orang dari 391 orang di Sumsel, dan kasus meninggal terbanyak yakni 27 kasus dari 42 kasus di Sumsel sementara.

Tingginya catatan kasus di Palembang tersebut tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan namun harus diwaspadai bersama dengan mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

"Kami mengimbau kebiasaan menggunakan masker tetap diterapkan dimanapun dan kapanpun, senantiasa menjaga jarak serta tidak keluar dari aturan pemerintah terkait panduan normal baru," kata Yusri menambahkan.

Baca juga: 3.225 orang di Sumsel masih menunggu hasil uji swab
Baca juga: PSBB Palembang dilanjutkan ke tahap II selama 14 hari
Baca juga: Tambah 13 dari Palembang, positif COVID-19 di Sumsel naik 995 orang