Depok (ANTARA News) - Pakar mengenai Malaysia dari Universitas Indonesia (UI) Linda Sunarti mengatakan, aksi sweeping sejumlah warga negara Indonesia terhadap warga Malaysia tidak akan menyelesaikan masalah.

"Aksi sweeping tersebut malah akan memperkeruh suasana saja. Jangan cepat terprovokasi tidak ada gunanya," kata Linda Sunarti ketika dihubungi ANTARA News di Depok, Jumat.

Sejumlah orang yang tergabung dalam Banteng Demokrasi Rakyat, mensweeping warga negara Malaysia yang berada Jakarta, Selasa (8/9). Mereka melakukan sweeping sebagai protes atas tindakan Malaysia yang mengklaim sejumlah kekayaan budaya Indonesia.

Linda mengatakan, bagaimana jika aksi tersebut mendapat balasan dari Malaysia terhadap warga Indonesia yang berada di Malaysia. Masalah tersebut akan bertambah runyam, karena ada sekitar 2 juta warga Indonesia yang bekerja di Malaysia.

Menurut dia, aksi tersebut dilatarbelakangi ketidaktahuan mereka akan akar permasalahan terjadi sesungguhnya. Ia mengatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan Malaysia memasuki babak baru yaitu Malaysia yang dulu dianggap "anak bawang" mulai menunjukkan kemajuan dan meninggalkan Indonesia.

"Di sinilah Indonesia sepertinya sensitif dengan apa yang dilakukan Malaysia," jelasnya.

Ia juga menilai aksi tersebut karena pemberitaan media terutama televisi yang terlalu memanaskan situasi yang ada, sehingga sejumlah warga Indonesia ada yang terprovokasi.

Linda mencontohkan Lagu kebangsaan Malaysia "Negaraku" diduga hasil jiplakan lagu Indonesia berjudul "Terang Bulan". "Masalah ini kan sudah selesai sejak tahun 1957, kenapa diungkit-ungkit lagi," tanyanya.

Selain itu permasalahan Pulau Jemur yang katanya diklaim milik Malaysia, juga sebenarnya belum jelas, namun pemberitaan media terlalu berlebihan. "Seharusnya semua harus mengerti terlebih dahulu akar permasalahannya," katanya.

Mengenai masalah klaim kebudayaan oleh Malaysia terhadap budaya Indonesia, Linda mengatakan, seharusnya melakukan counter attack dengan melakukan promo budaya ke dunia internasional, misalnya melalui tayangan di Discovery Channel.

"Kita memang harus mawas diri terhadap kekayaan budaya," jelasnya.

Linda juga mengkritisi pemberitaan media Malaysia terhadap Indonesia yang lebih banyak memberitakan tentang kerusuhan, antri sembako yang menyebabkan tewasnya seseorang, sehingga menimbulkan kesan yang jelek terhadap Indonesia.

"Mungkin itu merupakan grand design pemerintah Malaysia untuk tetap menjaga status quo. Mereka ingin memperlihatkan bahwa inilah dampaknya demokrasi," katanya.

Untuk itu kata Linda agar hubungan antara Indonesia dan Malaysia menjadi harmonis perlu diintensifkan dialog antar pemerintah, dan juga mengadakan pertukaran pemuda Indonesia dan Malaysia.

"Para pemuda Malaysia menginap beberapa lama di Indonesia, begitu juga sebaliknya untuk saling mengenal," katanya.