Jakarta (ANTARA News) - Penerbitan saham baru (right issue) PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir Oktober 2009.

"Mudah-mudahan terlaksana pada akhir bulan depan, kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi, di Jakarta, Kamis malam.

Hasnul menjelaskan, penerbitan saham baru telah mendapat persetujuan Axiata Group Berhad dan Emirates Telecommunications Corporation International Indonesia Ltd sebagai pemegang saham utama XL.

Ia menjelaskan, right issue untuk mengurangi utang perseroan dan memperbaiki struktur modal, sehingga perusahaan leluasa berinvestasi.

Selain itu, dana hasil right issue digunakan untuk membayar utang sehingga biaya bunga bisa ditekan, serta memperkuat neraca XL untuk menumbuhkan investasi.

Meski begitu Hasnul tidak bersedia merinci lebih lanjut nilai right issue tersebut, karena masih terus dikaji.

Namun menurut keterbukaan informasi XL kepada Bursa Efek Indonesia, nilai right issue direncanakan sebesar 300 juta dolar AS.

Rights issue terdiri atas ekuitas dan Mandatory Convertible Notes (MCN).

Adapun jumlah ekuitas dan MCN, harga saham dan nilai konversi atas MCN akan ditentukan kemudian.

Menurut Hasnul, sisa utang jatuh tempo XL pada tahun 2009 mencapai 8 juta dolar AS pada Oktober dan Rp400 miliar pada Desember.

"Jika dana hasil penerbitan saham baru itu diperoleh sebesar 300 juta dolar AS, maka pembiayaan melalui pinjaman perbankan tahun ini tidak diperlukan lagi karena sudah terpenuhi dari kas internal perusahaan," tegas Hasnul.

Akan tetapi diutarakannya, untuk membiayai utang jatuh tempo pada tahun 2010 perusahaan mempertimbangkan menerbitkan obligasi.

Tahun depan total utang jatuh tempo operator seluler ke tiga terbesar di tanah air itu mencapai 326 juta dolar AS dan Rp850 miliar.

"Perusahaan tetap harus menjaga rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) tidak lebih dari 4,5 kali. Sementara rasio XL pada Juni 2009 terjaga pada level yang rendah sebesar 3,7 kali," ujarnya.(*)