Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sampai dengan 8 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah 406 sehingga total menjadi 10.904 orang.

"Menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan secara sering dengan menggunakan sabun adalah hal-hal yang harus kita biasakan, karena inilah yang kita sebut dengan adaptasi kebiasaan yang baru. Dengan cara ini kita akan aman dan tidak tertular oleh virus," kata Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun sampai dengan Senin (8/6) pukul 12.00 WIB, kasus positif tercatat bertambah sebanyak 847 menjadi 32.033, atau meningkat dibandingkan 672 kasus pada hari sebelumnya. Sementara itu, korban meninggal tercatat bertambah 32 orang menjadi 1.883.

Jika dirinci lebih lanjut, ia mengatakan konfirmasi kasus terbanyak tercatat di Jawa Timur sebanyak 365 orang dengan 90 orang sembuh, di Sulawesi Selatan sebanyak 110, DKI Jakarta 89 kasus baru dengan 76 orang sembuh, Kalimantan Selatan 62 orang dengan 9 lainnya sembuh dan Maluku sebanyak 37 kasus baru dan 13 orang sembuh.
Baca juga: Jubir: Sebagian besar masyarakat paham dan patuh protokol kesehatan
Baca juga: Jubir: Kebiasaan baru bukan euforia untuk merasa bebas


Sementara itu, 21 provinsi pada hari ini melaporkan penambahan kasus di bawah 10 orang. Sedangkan 15 provinsi bahkan tidak melaporkan kasus sama sekali, dengan 20 orang dinyatakan sembuh.

Lebih lanjut, Yurianto juga mengatakan bahwa jumlah orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini adalah 14.010 dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 38.791 orang.

Kemudian, total spesimen yang telah diperiksa adalah sebanyak 412.980, baik dengan menggunakan pemeriksaan realtime PCR (polymerase chain reaction) dan tes cepat molekuler (TCM).

Sementara itu, seluruh provinsi di Indonesia, kata dia, sudah mencatatkan kasus positif COVID-19 dengan 422 kota/kabupaten yang terkena dampak wabah COVID-19 tersebut.
Baca juga: Jubir Gugus Tugas sarankan Sulsel dirikan RS Darurat COVID-19