Kupang (ANTARA News) - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menentukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan Komodo ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Langkah antisipasi yang sudah dilakukan adalah menjadikan Labuan Bajo di ujung barat Pulau Flores sebagai pintu gerbang masuknya pariwisata di NTT, kata Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya NTT, Ans Takalapeta, di Kupang, Rabu.

Selain itu, saat ini sedang dibangun pelabuhan laut di Labuan Bajo dan Pulau Komodo serta melakukan pembenahan terhadap bandara udara Labuan Bajo untuk mendukung lalulintas udara dari dan ke daerah itu, kata Takalapeta.

"Sekarang sedang dibangun pelabuhan laut di Labuan Bajo juga di Pulau Komodo. Bandara udara juga sedang kita benahi. Semuanya untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan jika Komodo ditetapkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia," katanya.

Menurut dia, saat ini pula sedang dibangun satu lagi hotel berbintang lima di daerah itu, untuk tempat penginapan para wisatawan yang berkunjung ke NTT melalui Labuan Bajo.

"Kalau sarana hotel sudah ada. Ada satu hotel berbintang lima dan saat ini sedang dibangun lagi satu hotel oleh pihak swasta. Akan dibangun pula home stay di Pulau Komodo," katanya.

Pembangunan tambahan sarana penginapan itu dilakukan karena dalam beberapa bulan terakhir ini terjadi lonjakan wisatawan yang berkunjung ke NTT melalui Labuan Bajo.

"Sebelumnya hanya satu sampai dua kali penerbangan dari Bali ke Labuan Bajo setiap hari, sekarang meningkat menjadi empat kali sehari," katanya.

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo menjadi perhatian pemerintah provinsi dalam mendukung sektor pariwisata di daerah itu.

"Kita terus membenahi infrastruktur yang ada di Pulau Flores, khususnya di Labuan Bajo untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke NTT melalui Labuan Bajo," katanya. (*)