Parpol Tak Muncul Ketika Warga Kena Musibah
9 September 2009 00:39 WIB
Tiga hari pasca bencana tanah longsor akibat guncangan gempa berkekuatan 7,3 SR pada Rabu (2/9), ratusan warga membutuhkan bantuan makanan, minuman, obat-obatan serta selimut/ilustrasi. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)@
Ciamis (ANTARA News) - Parpol (partai politik) hingga Selasa tak muncul memberikan bantuan kepada korban musibah gempa di Kabupaten Ciamis, Jabar, yang hingga kini masih bernaung di tenda-tenda pengungsian.
Deden Sarif Hidayat (29) --komunitas motor Vespa di Kabupaten Ciamis-- Selasa, mengatakan parpol tidak tampak dan dan bahkan tidak pula mengirimkan bantuan ke korban gempa yang melanda Ciamis.
Korban gempa di Kabupaten Ciamis mengharapkan bantuan dari partai politik (parpol) untuk meringankan beban hidup selama tinggal di pengungsian pascagempa Tasikmalaya yang menghancurkan rumah dan melukai warga serta menelan korban jiwa.
Menurut Deden, berbeda halnya ketika kampanye pemilihan. Kepala daerah, calon legislatif, presiden, dan parpol-parpol banyak bermunculan dan memberikan bantuan padahal tidak ada gempa dan musibah.
"Saya lihat parpol kurang peduli membantu korban gempa. Berbeda halnya dengan kejadian bencana alam seperti di Situ Gintung. Bendera partai tampak partai dipasang dan berkibar di lokasi pengungsian," katanya.
Dia mengharapkan bantuan dari parpol terus dilakukan, bukan hanya ketika pemilihan untuk memikat simpati masyarakat, tetapi selalu dilakukan dalam situasi, kondisi selain kesempatan kampanye.
"Pada masa kampanye, partai-partai berdatangan hingga ke pelosok-pelosok menyambangi masyarakat, tetapi ketika bukan waktunya kampanye atau pada masa musibah, bantuan dari partai sepi," katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Forum Masyarakat Bersatu (FMB) Kabupaten Ciamis, Anton, mengatakan selain perhatian dari parpol kurang, penanganan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dinilai juga lamban, karena masih banyak daerah perdesaan belum mendapat bantuan.
"Contohnya di kecamatan kami di Langkaplancar dan Kecamatan Cigugur, korban gempa belum mendapat bantuan," katanya.
Menurut petugas Posko Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, bantuan belum seluruhnya merata karena kurangnya bantuan dari pihak perusahaan swasta dan kelompok.
Peristiwa gempa Tasikmalaya yang melanda Kabupaten Ciamis, di antaranya meluluh-lantakan Kecamatan Mangunjaya mengalami kerusakan cukup berat yang dipersentasekan seluruh bangunan di desa tersebut 80 persen hancur dan jumlah korban jiwa di Kabupaten Ciamis mencapai enam orang.
"Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda," katanya.(*)
Deden Sarif Hidayat (29) --komunitas motor Vespa di Kabupaten Ciamis-- Selasa, mengatakan parpol tidak tampak dan dan bahkan tidak pula mengirimkan bantuan ke korban gempa yang melanda Ciamis.
Korban gempa di Kabupaten Ciamis mengharapkan bantuan dari partai politik (parpol) untuk meringankan beban hidup selama tinggal di pengungsian pascagempa Tasikmalaya yang menghancurkan rumah dan melukai warga serta menelan korban jiwa.
Menurut Deden, berbeda halnya ketika kampanye pemilihan. Kepala daerah, calon legislatif, presiden, dan parpol-parpol banyak bermunculan dan memberikan bantuan padahal tidak ada gempa dan musibah.
"Saya lihat parpol kurang peduli membantu korban gempa. Berbeda halnya dengan kejadian bencana alam seperti di Situ Gintung. Bendera partai tampak partai dipasang dan berkibar di lokasi pengungsian," katanya.
Dia mengharapkan bantuan dari parpol terus dilakukan, bukan hanya ketika pemilihan untuk memikat simpati masyarakat, tetapi selalu dilakukan dalam situasi, kondisi selain kesempatan kampanye.
"Pada masa kampanye, partai-partai berdatangan hingga ke pelosok-pelosok menyambangi masyarakat, tetapi ketika bukan waktunya kampanye atau pada masa musibah, bantuan dari partai sepi," katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Ketua Forum Masyarakat Bersatu (FMB) Kabupaten Ciamis, Anton, mengatakan selain perhatian dari parpol kurang, penanganan pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dinilai juga lamban, karena masih banyak daerah perdesaan belum mendapat bantuan.
"Contohnya di kecamatan kami di Langkaplancar dan Kecamatan Cigugur, korban gempa belum mendapat bantuan," katanya.
Menurut petugas Posko Kesra Kabupaten Ciamis, Taufik Hidayat, dari 39 Kecamatan yang tersebar, bantuan belum seluruhnya merata karena kurangnya bantuan dari pihak perusahaan swasta dan kelompok.
Peristiwa gempa Tasikmalaya yang melanda Kabupaten Ciamis, di antaranya meluluh-lantakan Kecamatan Mangunjaya mengalami kerusakan cukup berat yang dipersentasekan seluruh bangunan di desa tersebut 80 persen hancur dan jumlah korban jiwa di Kabupaten Ciamis mencapai enam orang.
"Semuanya rusak berat dan sekarang dari pengajuan warga membutuhkan bantuan sembako, air bersih dan tenda," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: