Jakarta (ANTARA) - Irama Nusantara sebuah organisasi yang berkontribusi dalam pengarsipan lagu-lagu populer musisi Indonesia dari masa ke masa membuka donasi untuk tetap bertahan di tengah pandemi virus corona.

Melalui laman Instagram resminya, Irama Nusantara membuat kampanye dengan tagar #selamatkaniramanusantara. Diakui oleh Irama Nusantara, bahwa pandemi virus corona membuat berdampak pada finansial dan rencana kerja pengembangan arsip digital musik Indonesia.

"Kondisi pandemi COVID-19 berakibat buruk bagi semua kalangan, yang pada akhirnya berdampak juga kepada kami. Dengan demikian beberapa rencana kerjasama kami dengan pihak lain terpaksa ditangguhkan hingga membuat aliran dana untuk operasional yayasan terhenti," tulis Irama Nusantara dalam keterangan unggahannya, dikutip Jumat.

Padahal sejumlah program kerja sudah direncanakan Irama Nusantara pada tahun 2020 ini yang berkaitan dengan penyelematan arsip musik Indonesia dari masa ke masa.

"Pada tahun 2020 ini, selain tetap melakukan kegiatan inti, yaitu digitalisasi arsip rilisan musik populer Indonesia, kami juga memiliki berbagai rencana kerja untuk pengembangan arsip itu sendiri, seperti pameran arsip, workshop pengarsipan, dan merilis buku tentang musik Indonesia," jelasnya.

Irama Nusantara membuka donasi bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam menyelematkan arsip musik Indonesia melalui laman kitabisa.com. Selain itu, akan ada juga lelang piringan hitam dan aset Irama Nusantara yang hasilnya digunakan untuk menjalankan program kerja yang tertunda.

"Bila upaya ini belum dapat menutup kebutuhan finansial kami, dengan terpaksa kami harus menutup website www.iramanusantara.org pada akhir September 2020," terang Irama Nusantara.

Selama tujuh tahun perjalanan Irama Nusantara telah berhasil mendokumentasikan arsip musik Indonesia dan media massa yang berkaitan dengan musik dari masa ke masa dalam format digital. Data yang telah diarsipkan dapat diakses melalui www.iramanusantara.org.


Baca juga: Bekraf akan boyong dangdut ke SXSW 2019

Baca juga: "Where We Wanna Be", debut SARA di kancah musik Indonesia

Baca juga: Virus corona dan kreativitas musisi Indonesia