Garut (ANTARA News) - seorang korban gempa asal kecamatan Cikelet bernama Erna (45) meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Minggu.

"Korban beberapa hari dilakukan rawat inap, namun luka di kepala akibat terkena reruntuhan bangunan sangat parah ehingga jiwanya tak berhasil diselamatkan," kata Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Garut H. Iman Alirahman, M.Si .

Korban terbaru tersebut menjadikan jumlah korban tewas di kabupaten Garut menjadi sembilan orang. Korban lainnya masing-masing empat korban dari kecamatan Cikelet, dua di kecamatan Pameungpeuk serta seorang tewas di kecamatan Cisompet.

Sementara itu Bupati Aceng H.M Fikri menyatakan, terjangan gempa bumi berkekuatan 7,3 pada Skala Richter (SR), dampak kerusakannya paling parah di kabupaten Garut dibandingkan kabupaten lainnya di Jawa Barat.

"Selain korban tewas, terdapat kerugian mencapai diatas Rp1 triliun," katanya.

Bupati menegaskan, untuk merehabilitasi kerusakan berbagai sarana prasarana akibat gempa tektonik itu tak mungkin mampu dibiayai APBD setempat sehingga sangat diperlukan bantuan pemerintah provinsi dan pusat.

Biaya tak terduga yang dialokasikan dalam APBD Garut tahun anggaran 2009 tersebut, hanya tinggal 2,8 miliar dari semula Rp4 miliar. Sisanya sudah digunakan untuk Pemilu dan fogging DBD.

Dia mengatakan, pemenuhan kebutuhan Pileg dan Pilpres lalu Rp1,048 miliar serta terpakai kegiatan fogging Rp160 juta.(*)