Wisata alam akan jadi tren di era normal baru
5 Juni 2020 15:02 WIB
Panorama indah objek wisata alam Syaakira View and Resto berlokasi di Sibo-bio kaki Gunung Lubuk Raya di Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan yang dua bulan tutup akibat wabah COVID-19 dan akan dibuka kembali pada masa "new normal" (ANTARA/Kodir)
Jakarta (ANTARA) - Setelah hampir tiga bulan menjalani masa karantina mandiri, sebagian masyarakat sudah tidak sabar untuk segera berlibur saat masuk era normal baru.
Wisata seperti apa yang kira-kira paling dicari oleh para traveler?
HIS Travel Indonesia memprediksi bahwa wisata alam akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk berlibur. Setelah mengalami kejenuhan di rumah saja, banyak orang ingin berjalan-jalan untuk menikmati udara segar dan keindahan alam.
"Disamping itu berlibur di alam juga bisa memberikan keleluasaan untuk menjaga jarak fisik dengan wisatawan lain," ujar GM Business Strategy Management HIS Travel Indonesia, Duma Asianna melalui keterangan resmi, Jumat.
Baca juga: Siap "traveling" dengan pesawat, perhatikan 8 hal ini
Baca juga: Nikmati udara segar lewat "kamar hotel" di alam terbuka Swiss
Duma mengatakan untuk awal normal baru, masyarakat akan cenderung untuk memilih tempat wisata yang berada tidak jauh dari rumah seperti pegunungan atau puncak.
"Wisatawan akan terlebih dahulu memilih liburan dengan jarak dekat di kawasan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya atau sering kita sebut staycation. Sehingga, masyarakat akan memilih jalan ke pantai, puncak atau pegunungan secara road trip," jelas Duma.
Road trip adalah istilah untuk perjalanan liburan yang dilakukan dengan mengendarai mobil. Menggunakan transportasi umum masih dianggap terlalu beresiko terhadap kesehatan, sehingga pilihan utamanya adalah dengan mobil pribadi.
"Berkendara dengan mobil pribadi untuk berlibur bersama keluarga akan dianggap lebih nyaman," kata Duma.
Meskipun road trip dianggap memerlukan tenaga dan waktu lebih banyak, namun banyak hal menyenangkan yang bisa didapatkan saat road trip seperti quality time serta bebas berhenti di mana saja untuk mengeksplor tempat baru hingga mencoba kuliner lokal.
"Tidak mustahil, masyarakat juga ingin berlibur hanya dengan stay di hotel pada akhir pekan karena kerinduan menikmati layanan tinggal di hotel," kata Duma.
Baca juga: Tak lagi virtual, Museum Vatikan dibuka
Baca juga: Turis di Siprus bisa berobat gratis bila terkena virus saat liburan
Baca juga: Menyongsong normal baru, agen wisata tawarkan aneka promosi
Wisata seperti apa yang kira-kira paling dicari oleh para traveler?
HIS Travel Indonesia memprediksi bahwa wisata alam akan menjadi pilihan utama masyarakat untuk berlibur. Setelah mengalami kejenuhan di rumah saja, banyak orang ingin berjalan-jalan untuk menikmati udara segar dan keindahan alam.
"Disamping itu berlibur di alam juga bisa memberikan keleluasaan untuk menjaga jarak fisik dengan wisatawan lain," ujar GM Business Strategy Management HIS Travel Indonesia, Duma Asianna melalui keterangan resmi, Jumat.
Baca juga: Siap "traveling" dengan pesawat, perhatikan 8 hal ini
Baca juga: Nikmati udara segar lewat "kamar hotel" di alam terbuka Swiss
Duma mengatakan untuk awal normal baru, masyarakat akan cenderung untuk memilih tempat wisata yang berada tidak jauh dari rumah seperti pegunungan atau puncak.
"Wisatawan akan terlebih dahulu memilih liburan dengan jarak dekat di kawasan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya atau sering kita sebut staycation. Sehingga, masyarakat akan memilih jalan ke pantai, puncak atau pegunungan secara road trip," jelas Duma.
Road trip adalah istilah untuk perjalanan liburan yang dilakukan dengan mengendarai mobil. Menggunakan transportasi umum masih dianggap terlalu beresiko terhadap kesehatan, sehingga pilihan utamanya adalah dengan mobil pribadi.
"Berkendara dengan mobil pribadi untuk berlibur bersama keluarga akan dianggap lebih nyaman," kata Duma.
Meskipun road trip dianggap memerlukan tenaga dan waktu lebih banyak, namun banyak hal menyenangkan yang bisa didapatkan saat road trip seperti quality time serta bebas berhenti di mana saja untuk mengeksplor tempat baru hingga mencoba kuliner lokal.
"Tidak mustahil, masyarakat juga ingin berlibur hanya dengan stay di hotel pada akhir pekan karena kerinduan menikmati layanan tinggal di hotel," kata Duma.
Baca juga: Tak lagi virtual, Museum Vatikan dibuka
Baca juga: Turis di Siprus bisa berobat gratis bila terkena virus saat liburan
Baca juga: Menyongsong normal baru, agen wisata tawarkan aneka promosi
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: