Jakarta (ANTARA) - Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus mengembangkan varietas unggul bunga krisan yang memiliki corak unik karena selalu diminati pasar.

Kepala Balithi Rudy Soehendi mengatakan kebutuhan krisan di Indonesia masih tergolong cukup tinggi dan pemanfaatannya sebagai bunga pot dan bunga potong, yang banyak dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga dan dekorasi lainnya.

"Oleh karena itu Balithi sebagai Unit Pelaksana Teknis Balitbangtan selalu berupaya menciptakan varietas unggul yang memiliki corak unik agar krisan selalu diminati pasar setiap waktu," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Perusahaan global lirik antivirus eucalyptus inovasi Balitbangtan

Balitbangtan, tambahnya, telah melepas lebih dari 70 varietas krisan bunga potong yang memiliki karakter dan keunggulan yang berbeda-beda setiap varietasnya.

Salah satu varietas unggul krisan yang dihasilkan Balitbangtan pada 2019 yakni Suryandhari Agrihorti yang memiliki bunga tipe spray berbentuk ganda serta berwarna bunga pita kuning.

Krisan Suryandhari Agrihorti memiliki tinggi tanaman mencapai 111,5-137 cm, sistem perakaran serabut dengan waktu inisiasi akar stek 10-15 hari.

Baca juga: Balitbangtan kembangkan irigasi cerdas berbasis IoT

Selain itu, mempunyai periode kesegaran bunga dalam ruangan (vase life) 12-14 hari, beradaptasi baik dan dapat dikembangkan secara komersial di daerah dengan ketinggian lokasi 700-1.200 meter dari permukaan laut.

Andi Burdah Zawahir, petani sekaligus penangkar benih krisan di Kecamatan Pacet, Cianjur, mengatakan bahwa varietas-varietas krisan Balitbangtan sangat disenangi pasar.

"Terutama krisan potong jenis spray dengan warna bunga kuning karena sangat cocok sebagai bahan rangkaian dan dekorasi," katanya.

Kurnia Yuniarto, pemulia varietas Suryandhari Agrihorti menjelaskan bahwa pada umur 59 - 62 hari setelah tanam, varietas ini berpotensi menghasikan 10 - 24 kuntum per tanaman per musim tanam.