London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak sempat naik di atas 69 dolar AS pada Kamis, meningkat kembali setelah baru-baru ini turun tajam akibat kehati-hatian tentang kekuatan pemulihan ekonomi global.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Oktober naik 60 sen menjadi 68,65 dolar AS per barel setelah mencapai tertinggi antar harian 69,40 dolar AS.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober bertambah 35 sen menjadi 68,01 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London.

"Harus ada sedikit lebih (harga) volatilitas dengan data pekerjaan AS yang dikeluarkan pada Jumat," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.

"Kalau tidak, kita ditetapkan untuk perdagangan menyamping mendekati posisi terendah baru-baru ini dalam beberapa

minggu sebelum rebound yang diperkirakan menjelang kuartal keempat."

Tiga bulan terakhir tahun 2009 diperkirakan terlihat peningkatan permintaan untuk bahan bakar pemanas dibandingkan dengan kuartal ketiga karena musim dingin di belahan bumi utara.

Minyak mentah berjangka telah jatuh tajam dari tingkat di atas 70 dolar AS pada Senin dan memperpanjang penurunan pada Selasa sebelum stabil pada Rabu akibat data resmi menunjukkan stok minyak mentah AS turun 400.000 barel pada pekan lalu.

Laporan mingguan departemen energi juga mengatakan bahwa stok bensin jatuh tiga juta barrel, jauh lebih curam dari yang diperkirakan para analis.

Amerika Serikat adalah pengguna energi terbesar di dunia dan dilihat sebagai kunci untuk pemulihan dalam permintaan minyak.

Harga minyak mentah sempat mencapai 75 dolar AS minggu lalu, tingkat tertinggi dalam 10 bulan tapi tak lama kemudian jatuh kembali karena analis mempertanyakan kekuatan permintaan minyak.

Pedagang pasar minyak telah melihat ke China untuk mendukung perkiraan rebound permintaan minyak dunia pada tahun 2010, setelah dua tahun mengalami kontraksi.

Sementara itu, pada sisi pasokan, produksi minyak Rusia dapat mencapai 490 juta ton pada tahun 2009, Menteri Energi Sergei Shmatko menyatakan pada Kamis, karena eksporter minyak mentah terbesar kedua dunia itu mencapai rekor produksi tertinggi pada Agustus.

"Untuk saat ini, kita melihat produksi minyak 490 juta ton tahun ini," Shmatko mengatakan kepada wartawan di Moskow.

Angka tertinggi produksi minyak tahunan Rusia 2008 mencapai 4888 juta ton.

Pada Agustus, produksi minyak Rusia mencapai rekor tinggi bulanan hampir 10 juta barel per hari karena meluncurkan sebuah ladang utama baru di Arktik.

Berita yang potensial meningkatkan pasokan baru datang pada Rabu, karena energi utama Inggris BP mengatakan telah membuat penemuan minyak "raksasa" di Teluk Meksiko setelah pengeboran salah satu sumur yang terdalam selama ini.

"Teluk Meksiko dianggap cukup bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan minyak barat karena margin keuntungan yang tinggi, yang berasal dari biaya pajak yang rendah dan kondisi politik lebih stabil dibandingkan dengan Rusia dan Nigeria," analis broker Sucden
mengatakan dalam sebuah catatan yang diterbitkan Kamis.(*)